Bola.com, Zurich - Produsen jam mewah asal Swiss, TAG Heuer, memutus kontrak kerja sama dengan petenis Rusia, Maria Sharapova. Keputusan itu diambil hanya beberapa jam setelah petenis cantik tersebut mengaku gagal tes doping, Selasa (8/3/2016).
Mantan petenis putri nomor satu dunia, Maria Sharapova, terbukti menggunakan doping di ajang Australia Terbuka 2016. Berdasarkan hasil tes, Sharapova positif mengonsumsi meldonium, obat yang dapat meningkatkan stamina.
Advertisement
Baca Juga
Nike sebagai sponsor Sharapova jadi yang pertama bereaksi, dengan menangguhkan kontrak sang bintang tenis. Mereka bakal mengambil keputusan resmi setelah proses investigasi selesai. Langkah lebih ekstrem diambil TAG Heuer, yang langsung memutus kerja sama dengan Sharapova.
“Maria Sharapova terikat kontrak dengan TAG Heuer hingga 31 Desember 2015. Kami sedang dalam proses memperpanjang kerja sama. Menilik situasi terkini, brand jam tangan Swiss menghentikan negosiasi dan memutuskan tak memperbarui kontrak tersebut,” ujar pihak TAG Heuer melalui pernyataan resminya, seperti dilansir Reuters.
Sharapova adalah petenis wanita berpenghasilan tertinggi di dunia. Pendapatannya mencapai hampir 30 juta dollar AS atau setara Rp 395 miliar sepanjang 2015, yang berasal dari hadiah turnamen dan kontrak kerja sama dengan sponsor. Menurut Forbes, pendapatan sponsorship tersebut antara lain berasal dari Nike, Evian, TAG Heuer, dan Porsche.
Paul Swangaurd, dari Warsaw Sports Marketing Center, University of Oregon, mengatakan reaksi Nike dan TAG Heuer terhadap kasus Masha, julukan Sharapova, merefleksikan era baru cara bersikap sponsor dalam menghadapi isu doping.
Seperti diketahui, akibat kasus doping tersebut, Sharapova terancam hukuman larangan bertanding selama empat tahun. Sharapova mengaku sudah menggunakan meldonium sejak 10 tahun lalu.
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sudah memasukkan obat yang juga dikenal sebagai mildronate itu ke dalam daftar substansi terlarang sejak 1 Januari 2016. Mereka sudah menginformasikan hal tersebut kepada seluruh atlet, tapi Maria Sharapova mengaku lalai dan tidak membaca informasi yang dikirim melalui email tersebut.