Bola.com, Jakarta - Nama Praveen Jordan/Debby Susanto semakin berkibar setelah menjadi juara nomor ganda campuran All England 2016. Sudah meraih prestasi tinggi, sang pelatih Richard Mainaky berpesan agar anak asuhnya itu tetap membumi.
Praveen/Debby merebut gelar juara All England 2016 setelah di final mengalahkan wakil Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Sebelumnya di semifinal, Praveen/Debby membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan teratas sekaligus juara bertahan All England asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Advertisement
Baca Juga
Atas prestasinya itu, Praveen/Debby mendapat bonus sebesar Rp 500 juta dari Bakti Olahraga Djarum Foundation.
"Setelah jadi juara All England saya berharap Praveen/Debby tak sombong dan tetap menjadi pribadi yang sama seperti dulu. Jangan cepat puas dan terus bekerja keras karena ke depan ekspektasi masyarakat pasti akan lebih besar," kata Richard dalam acara penyerahan bonus di Jakarta, Selasa (22/3/2016).
"Saya akan mempersiapkan Praveen/Debby lebih baik lagi untuk kejuaraan-kejuaraan berikutnya. Mereka masih bisa terus berkembang, baik teknik maupun fisiknya," ujar Richard.
Praveen/Debby menyatakan siap menjalankan nasihat dari sang mentor. Keduanya sadar tantangan ke depan bakal semakin berat. Berstatus sebagai juara All England, Praveen/Debby berpotensi menjadi sasaran tembak lawan.
"Saya belum puas dengan prestasi ini. Justru ini menjadi awal untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya," kata Debby.
"Sebagai atlet kami tak boleh cepat puas. Kami harus memaksimalkan apa yang kami punya dan meningkatkan apa saja yang masih kurang," tutur Praveen.
Menurut Richard, target utama Praveen/Debby pada 2016 adalah Indonesia Terbuka dan Olimpiade 2016. Praveen/Debby mengaku siap menjawab tantangan tersebut.
"Untuk Olimpiade kami pasti siap. Kami akan mencoba untuk memberikan yang terbaik buat Indonesia," kata Debby.
"Kalau sudah dipercaya kenapa harus tak siap?" ujar Praveen menegaskan.
Sebelum terjun di Olimpiade, Praveen/Debby dijadwalkan mengikuti dua turnamen, yaitu Malaysia dan Singapura Terbuka. Richard Mainaky tak membebankan Praveen/Debby untuk menjadi juara. Kedua turnamen tersebut ditujukan buat mengumpulkan poin demi mengamankan satu tempat di Olimpiade 2016.