Bola.com, Jakarta - Manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett, turut mengomentari keputusan otoritas Formula 1 (F1) yang tetap mempertahankan format baru kualifikasi untuk GP Bahrain, 1-3 April 2016. Menurutnya, Rio Haryanto bakal lebih diuntungkan dengan kualifikasi model lama dibanding sistem eliminasi yang kini diterapkan.
Format baru kualifikasi banjir kritikan daripebalap setelah terbukti berjalan berantakan pada balapan GP Australia di Sirkuit Albert Park, pekan lalu. Meskipun Q1 dan Q3 berlangsung menarik, Q3 terbukti berjalan amburadul. Sesi ketiga kualifikasi menjadi antiklimaks karena tak ada aksi menarik dilintasan. Hampir semua tim hanya turun satu lintasan untuk mencatatkan waktu lap terbaik. Praktis hanya Mercedes yang turun lebih daripada satu lap pada Q3.
Advertisement
Baca Juga
Tak heran, para pebalap menuntut otoritas F1 mengembalikan kualifikasi seperti format lama. Namun, tuntutan itu kandas karena dalam pemungutan suara yang melibatkan para pembuat kebijakan di F1 soal kemungkinan mengembalikan kualifikasi ke format lama tak mencapai kata sepakat. Alhasil, format kualifikasi dengan eliminasi tetap dipertahankan untuk balapan GP Bahrain di Sirkuit Sakhir.
Piers tak mengomentari secara spesifik efek keputusan itu untuk Rio. Pria Inggris itu hanya menegaskan imbas keputusan mempertahankan kualifikasi dengan eliminasi dirasakan semua pebalap termasuk Rio. Namun jika punya kesempatan memilih, Piers mengatakan format lama kualifikasi F1 lebih menguntungkan bagi pebalap Manor Racing asal Indonesia tersebut.
"Imbasnya sama untuk semua pebalap. Tetapi, tentu saja format lama mungkin lebih baik untuk tim papan tengah ke bawah (termasuk Rio Haryanto)," ujar Piers, melalui pesan singkat kepada bola.com, Sabtu (26/3/2016).
Meski format lama lebih cocok untuk Rio, Piers tak mau pesimistis menghadapi kualifikasi di GP Bahrain pekan depan. Menurutnya, kejutan bisa saja muncul dan menguntungkan Rio.
"Jika seseorang seperti Kimi (Raikkonen) mengalami masalah pada awal kualifikasi, maka apa pun bisa terjadi," tegas Piers.
Seperti diketahui, pada sesi kualifikasi GP Australia di Sirkuit Albert Park, pekan lalu, Rio langsung tereliminasi di Q1. Namun, dia tereliminasi seusai rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Semestinya, pebalap asal Solo tersebut berhak menempati posisi start ke-21. Namun, Rio Haryanto akhirnya harus start dari posisi buncit setelah terkena hukuman mundur tiga grid akibat dianggap bersalah menabrak pebalap Haas, Romain Grosjean, pada latihan bebas ketiga (FP3).