Bola.com, Jakarta - Rio Haryanto sukses memenuhi target awal pada musim debut di F1, yakni masuk finis, di GP Bahrain, Minggu (3/4/2016). Pebalap Manor Racing itu berpeluang mengulangi pencapaian serupa pada balapan berikutnya di GP China, 17 April 2016.
Rio tampil bagus di Sirkuit Sakhir. Start dari posisi ke-20, pebalap berusia 23 tahun itu menjalani balapan yang penuh drama dan insiden dengan mulus. Sempat bertarung dengan pebalap Sauber dan Renault, Rio akhirnya finis di posisi ke-17.
Advertisement
Baca Juga
Performa Rio dipuji oleh Manor. Pasalnya, Rio sempat kesulitan pada sesi kualifikasi. Steering rack mobilnya bermasalah dan harus diganti sehingga Rio menjadi pebalap kedua yang tereliminasi pada kualifikasi pertama (Q1) setelah Felipe Nasr (Sauber).
Hasil di Bahrain jelas merupakan peningkatan pesat buat Rio yang gagal finis di GP Australia karena mobilnya mengalami problem teknis. Rio pun siap mereplikasi performa di Bahrain guna meraih hasil yang lebih baik di China.
"Saya sangat mengenal Sirkuit Shanghai. Karena itu, saya sudah tak sabar kembali ke trek untuk meraih hasil yang lebih baik lagi di sana," kata Rio dalam rilis tim Manor Racing yang diterima Bola.com.
Rio pantas optimistis. Sama seperti Sakhir, dia juga berpengalaman balapan di Shanghai saat masih di level junior. Rio pun sudah memahami karakteristik Shanghai dengan baik.
Total Rio sudah 10 kali balapan di Shanghai ketika tampil di ajang Asia Formula Renault Challenge dan Formula Asia 2.0 pada 2008-09. Pencapaian Rio di Shanghai sangat baik. Dia tercatat pernah dua kali menang dan tujuh kali naik podium.
Melihat rekam jejak cemerlang di Shanghai, Rio Haryanto berpeluang besar finis di posisi yang lebih baik ketimbang di Bahrain. Hanya, masalah degradasi ban yang mendera Manor Racing pada dua balapan pertama musim ini harus segera diperbaiki. Kecepatan pit stop dan pemilihan strategi lomba juga mesti disempurnakan. Jika tidak, Rio bakal sulit memenuhi target berikutnya, yaitu finis di depan sang rekan setim, Pascal Wehrlein.