Bola.com, Jakarta - Rio Haryanto mengakui Manor Racing melakukan kesalahan strategi ban dalam balapan F1 GP Bahrain pada 3 April. Pebalap F1 pertama dari Indonesia itu menyatakan telah mengambil banyak pelajaran dari kesalahan tersebut.
Dalam balapan di Sirkuit Sakhir, Rio mengalami kesulitan pada fase akhir lomba setelah melakukan pit stop ketiga. Pemicunya ternyata adalah soal ban.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
"Jadi saat lomba prediksi tim soal pemilihan ban salah. Dua jam sebelum lomba kami melakukan diskusi dengan engineer. Mereka semua sepakat ban terbaik untuk lomba di Bahrain adalah soft, soft, dan medium," kata Rio kepada wartawan dalam acara Fastron After Race-Rio Haryanto yang digagas PT Pertamina Lubricants di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Di Bahrain, Manor Racing dan mayoritas tim lain memakai strategi tiga kali pit stop. Untuk strategi ban, saat start Rio memakai ban berkompon soft, setelah pit stop pertama tetap menggunakan ban soft, dan terakhir ban medium sampai finis.
"Ternyata perkiraan itu salah karena ban yang cepat di Bahrain itu soft atau super soft, bukan medium. Seluruh tim yang di depan juga hanya memakai ban soft dan super soft. Kami tak menyangka degradasi ban medium sangat parah," ujar Rio.
Strategi ban Rio dan rekan setimnya, Pascal Wehrlein, awalnya sama. Namun, Wehrlein mengubah strateginya pada menit-menit terakhir sebelum lomba dengan memakai ban super soft setelah pit stop terakhir. Keputusan Wehrlein terbukti tepat karena dia bisa finis di posisi ke-13, sedangkan Rio yang salah memakai ban medium harus puas finis ke-17.
"Setelah lomba hal pertama yang saya tanyakan ke tim adalah soal strategi ban. Pasalnya, setelah pit stop kedua selisih saya dan Pascal cuma 4-5 detik, tapi melebar selepas pit stop terakhir. Kalau strateginya sama, saya optimistis bisa finis di posisi 14 atau 15. Sebagai debutan, pengalaman ini merupakan pelajaran bagi saya supaya ke depannya bisa lebih fleksibel dan tak terlalu menuruti apa kata tim," kata Rio yang sebetulnya dikenal pandai melakukan manajemen ban.
Kesalahan strategi itu juga diakui manajer Rio, Piers Hunnisett. Meski demikian, Piers menegaskan kesalahan strategi itu biasa dalam balapan dan bisa menimpa semua tim.
"Kami terkejut karena ban medium ternyata lebih lambat dari soft. Namun, tim ini masih baru, perlu banyak belajar. Memakai bukan ban terbaik saja Rio masih bisa finis, itu sudah bagus. Di Bahrain hasilnya memang belum sempurna, tapi dengan bertambahnya pengalaman, saya optimistis Rio bakal lebih baik lagi pada balapan berikutnya," ujar Piers.
PT. Pertamina selaku sponsor utama Manor Racing juga sudah meminta penjelasan seputar kesalahan strategi ban di Bahrain. Mereka berharap kejadian tersebut tak terulang lagi di kemudian hari agar Rio bisa meraih hasil maksimal.
"Kami terus menjalin komunikasi yang baik dengan Manor. Pertamina memang sempat mendapat pukulan besar setelah Rio gagal finis pada balapan debut di Australia. Namun, semua dibayar lunas di Bahrain. Selanjutnya kami berharap Manor lebih teliti dan membuat strategi lomba yang tepat. Kami juga ingin segala kebutuhan Rio secara teknis terpenuhi. Jangan sampai performa terbaik Rio tak keluar gara-gara ada masalah teknis dan non-teknis. Kami ingin saat masuk mobil, Rio fokus pada lomba dan tak memikirkan hal-hal lain," tutur Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication PT. Pertamina.
Rio Haryanto akan berada di Indonesia sampai pekan depan sebelum berangkat ke Shanghai pada Selasa (12/4/2016). Rangkaian F1 GP China akan dimulai pada Jumat (15/4/2016) dengan menggelar sesi latihan bebas. Rio menyatakan akan menggunakan sesi latihan dengan sebaik-baiknya agar tak lagi membuat kesalahan strategi ban saat lomba.