Bola.com, Jakarta - Sean Gelael ikut mengomentari kiprah Rio Haryanto di F1 2016. Menurut pebalap GP2 Series itu, kesulitan yang dialami Rio pada dua balapan awal musim debutnya di lomba jet darat merupakan sebuah hal yang wajar.
Rio gagal finis pada balapan pertama di Australia karena mobilnya mengalami masalah teknis. Namun, pebalap Manor Racing itu menebus hasil kurang memuaskan di Melbourne dengan finis di posisi ke-17 di GP Bahrain.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kedua balapan itu, Rio selalu di bawah rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Sebagai sesama pebalap, Sean memahami kondisi yang dihadapi sang kompatriot.
"Tantangan Rio sangat besar. Kita semua tahu Manor bukan tim papan atas meski performa mereka sudah membaik dibanding musim lalu. Buktinya Wehrlein bisa start dari posisi 16 dan finis ke-13 di Bahrain," kata Sean Gelael dalam jumpa media di Jakarta, Jumat (8/4/2016).
"Rio memang tak diuntungkan karena dia baru bergabung dengan Manor belakangan. Namun, sejauh ini dia sudah memperlihatkan kemajuan dan terus belajar. Untuk pebalap debutan hal itu normal. Semoga ke depan Rio bisa lebih dekat dengan rival-rivalnya dan mengalahkan Wehrlein," ujar Sean.
Sean mengaku ingin mengikuti jejak Rio menjadi pebalap F1. Bukan hanya sekadar tampil, tapi pebalap berusia 19 tahun itu punya impian menjadi juara dunia lomba jet darat.
"Sama seperti pebalap lain, saya juga bermimpi bisa masuk F1. Apalagi dengan membawa nama bangsa di ajang internasional. Tak penting status sebagai pebalap pertama, kedua, atau ketiga di F1. Yang terpenting adalah meraih hasil terbaik di lintasan. Jadi juara F1 adalah mimpi terbesar saya. Namun, itu target jangka panjang dan semua tentu tergantung tim yang dibela. Yang terpenting sekarang masuk F1 dulu baru berkembang perlahan-lahan," tutur Sean.
Saat ini, Sean sedang membuka jalan menuju mimpi besarnya tersebut. Pada 2016, putra pengusaha kondang dan pelaku otomotif, Ricardo Gelael, itu akan tampil di ajang GP2 Series bersama tim Jagonya Ayam Campos Racing. Campos Racing merupakan tim Rio Haryanto pada 2015 saat masih berkiprah di ajang yang setingkat di bawah F1 itu.
Sean akan turun semusim penuh. Tahun lalu, dia sempat tampil di beberapa seri saja untuk mencari pengalaman. Sean juga sudah menjalani enam hari tes pramusim di Jerez dan Catalunya.
"Tes berjalan baik. Kecepatan kami saat lomba sudah kompetitif. Hanya, kami masih harus lebih baik lagi untuk memperbaiki kecepatan mobil buat kualifikasi," kata Sean.
Sean mengaku tak mengalami masalah adaptasi dengan mobil GP2. Tantangan terbesar yang dihadapi menurut Sean adalah soal ban.
"Ban yang dipakai di GP2 berbeda dengan ajang balap yang saya ikuti sebelumnya. Ban Pirelli yang digunakan di GP2 lebih gampang aus, jadi pebalap harus pintar melakukan manajemen ban. Rio saja butuh waktu empat tahun sebelum bisa menjadi pebalap papan atas," ujar Sean.
Sean tak mematok target muluk pada musim debutnya. Apalagi dia sadar di grid GP2 tahun ini banyak pebalap yang sudah lebih berpengalaman.
"Saya sudah siap menghadapi balapan pertama musim ini. Hasil saat pramusim juga membuat saya optimistis. Untuk target saya realistis. Saya berharap bisa konsisten bertarung meraih poin dan mendapat keuntungan reverse grid di beberapa balapan," kata Sean.
Sean Gelael akan menjalani balapan perdana GP2 2016 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, pada 13-15 Mei. Performa bagus akan menjadi modal Sean dalam mengarungi sisa musim ini sekaligus membuka jalan menuju F1 untuk mengikuti jejak seniornya, Rio Haryanto.