Sukses


Bernie Ecclestone: Wanita Tak Mampu Jadi Pebalap F1

Bola.com, London - Komentar supremo F1, Bernie Ecclestone, kembali memicu kontroversi. Kali ini, ucapan pria Inggris berusia 85 tahun itu meremehkan kemampuan pebalap wanita. Menurutnya, kaum hawa tak cukup kuat secara fisik buat menjadi pebalap F1.

"Saya tak tahu apakah wanita secara fisik mampu mengendarai mobil F1 dengan cepat. Menurut saya wacana pebalap wanita di F1 tak usah dianggap serius," kata Ecclestone seperti dilansir AFP, Rabu (20/4/2016).

Giovanna Amati ialah wanita terakhir yang menjadi pebalap reguler tim F1. Wanita asal Italia itu membela tim Brabham pada 1992. Namun, dia gagal start karena tak lolos kualifikasi dalam tiga kesempatan. Amati akhirnya didepak dan digantikan Damon Hill.

Pebalap wanita terakhir yang start di lintasan F1 ialah Lella Lombardi pada 1976. Lella berkiprah di lomba jet darat pada 1974-1976. Dia merupakan satu-satunya pebalap wanita yang pernah meraih poin di F1 hasil finis keenam pada GP Spanyol 1975.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa pebalap wanita yang berkecimpung di F1. Namun, peran mereka paling banter hanya menjadi pebalap penguji dan pengembang seperti Susie Wolff bersama Williams pada 2013-2015. Istri Bos Mercedes, Toto Wolff, itu sempat beraksi pada sesi latihan bebas dalam dua kesempatan di GP Inggris dan Jerman 2014. Dia pensiun sebagai pebalap pada akhir 2015.

Pebalap wanita di F1 diklaim hanya sebagai bahan jualan semata. Menanggapi hal itu, Ecclestone menyebut pekerjaan yang cocok buat wanita di F1 bukan pebalap, melainkan sebagai Chief Executive atau jajaran manajerial lainnya seperti yang diemban Claire Williams (Deputy Team Principal Williams) dan Monisha Kaltenborn (Team Principal Sauber).

"Wanita lebih kompeten jadi eksekutif, bukan pebalap F1. Pasalnya, mereka tak punya ego yang besar seperti pria," ujar Bernie Ecclestone.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer