Bola.com, Cirebon - Merosotnya performa pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mendapat perhatian dari legenda bulutangkis Indonesia sekaligus juara All England 1972 dan 1973, Ade Chandra/Christian Hadinata.
Advertisement
Baca Juga
Ade Chandra menyebut penurunan performa Hendra/Ahsan lebih disebabkan faktor kejenuhan. "Mungkin disebabkan karena kejenuhan. Jika dalam kondisi tidak fit atau jenuh, itu yang bisa membuat performa mereka menurun," tutur Ade kepada Bola.com di GOR Bima, Cirebon, Minggu (24/4/2016).
Menurut pria berusia 66 tahun tersebut, turunnya performa Ahsan/Hendra harus diperhatikan tim pelatih. Memberikan waktu buat Hendra/Ahsan bersantai dinilainya bisa menjadi solusi.
"Mungkin perlu dikasih waktu untuk bersantai lebih dulu. Jangan memikirkan pertandingan terus. Lama-lama mereka bisa saja menjadi stres," kata Ade.
Sementara Christian Hadinata melihat penurunan performa Hendra/Ahsan adalah sesuatu yang normal. Menurutnya, dengan persaingan sekarang ini, sulit buat juara dunia bulutangkis 2015 itu untuk selalu menjadi juara.
"Saya rasa normal ada penurunan. Pelatih harus pandai-pandai menerapkan target yang lebih diprioritaskan. Untuk persaingan sekarang tak mungkin mereka juara terus," ujar Christian.
"Mereka harus mengutamakan target yang lebih penting, seperti Piala Thomas dan Olimpiade. Saat itulah mereka harus berada dalam top performa. Kalau mereka terlalu dipaksa untuk juara terus nanti efeknya tidak bagus karena tekanannya berat," tambahnya.
Hendra/Ahsan memang mendapat sorotan setelah performa mereka menurun dastis pada tahun ini. Setelah memenangi Kejuaraan Dunia 2015, Hendra/Ahsan baru sekali menjadi juara. Itu pun pada ajang Thailand Masters yang levelnya Grand Prix Gold. Ini bisa menjadi sinyal bahaya buat keduanya yang bakal menghadapi Piala Thomas dan juga Olimpiade.