Bola.com, Sochi - Pebalap tim Red Bull, Daniil Kvyat, menabrak Sebastian Vettel dua kali sesaat setelah start GP Rusia dimulai di sirkuit Sochi Autodrom, Minggu (1/5/2016). Akibatnya, mobil Ferrari milik Vettel melintir, menabrak dinding, dan gagal melanjutkan balapan di lap pertama.
Advertisement
Baca Juga
Dua minggu yang lalu, Vettel sempat kesal dan marah pada Kvyat yang dinilai melakukan manuver berbahaya di GP China. Belakangan, Vettel menyebut dirinya terlalu emosional karena manuver pebalap Rusia itu di Shanghai memang biasa terjadi dalam lomba.
"Motivasi Kvyat berlebihan. Telat mengerem dan menabrak mobil lain di depan pendukung sendiri adalah hal yang masih bisa diterima. Tapi hal itu jelas tak bisa diterima pada kejadian kedua," ucap penasihat tim Red Bull, Helmut Marko, seperti dikutip Motorsport.
Cara mengemudi Kvyat tersebut dinilai Marko merugikan banyak pihak. Tak cuma pebalap lain, tapi cuma tim Red Bull sendiri.
"Dia tak hanya membuat Vettel terhenti dan Daniel Ricciardo kesulitan. Kvyat juga menyulitkan dirinya sendiri karena harus melakukan ekstra pitstop. Bencana buat tim Red Bull," ujar Marko yang merupakan eks pebalap F1 diera 70-an.
Pada lomba di Sochi, Ricciardo finis di urutan 11, sementara Kvyat di posisi 15. Artinya, Red Bull dan kedua pebalapnya tak meraih poin.
Vettel mendatangi bos tim Red Bull, Christian Horner, setelah insiden tersebut. Pebalap asal Jerman tersebut meminta pada eks bosnya untuk menegur Kvyat. Marko kali ini sepakat dengan Vettel dan menilai cara membalap Kvyat yang merupakan pebalap tuan rumah tak dapat diterima.
"Situasinya berbeda dengan di Shanghai. Kali ini saya bisa mengerti kalau Vettel marah. Dia benar," imbuh Marko yang juga merupakan kepala pengembangan pebalap tim Red Bull.
Tim Red Bull berencana meminta keterangan langsung pada Kvyat tentang apa yang terjadi pada F1 GP Rusia. Namun menurut Marko, hal tersebut akan dilakukan setelah suasana kembali tenang.