Bola.com, London - Tim Mercedes bereaksi cepat setelah dituding sengaja menyabotase pebalapnya sendiri, Lewis Hamilton, supaya tak meraih gelar juara. Respons Mercedes dituangkan melalui surat terbuka yang dibuat untuk fans.
Isu sabotase muncul seusai balapan F1 GP Rusia, Minggu (1/5/2016). Fans Hamilton menuding Mercedes sengaja menyabotase pebalap asal Inggris itu, sehingga selama musim 2016 ini sudah beberapa kali mengalami kendala teknis.
Advertisement
Baca Juga
Di sisi lain, rekan setimnya, Nico Rosberg, tak mengalami masalah apapun. Pria Jerman itu malah berhasil menyapu bersih empat kemenangan perdana pada musim ini. Fans Hamilton mencurigai itu semua memang skenario Mercedes untuk melapangkan jalan Rosberg ke tangga juara dunia.
Masalah terbaru menimpa Hamilton saat sesi kualifikasi F1 GP Rusia, Sabtu (30/4/2016). ketika mesin yang baru dipakainya sejak GP China bermasalah. Alhasil, Hamilton terpaksa kembali menggunakan mesin yang telah digunakan pada GP Australia dan Bahrain. Gara-gara semua masalah tersebut, Hamilton gagal tampil maksimal. Dia hanya finis pada urutan kedua, di belakang Rosberg, saat balapan.
Bos Mercedes, Toto Wolff, langsung membantah tudingan tersebut. Yang teranyar, mereka menjelaskan detail kejadian yang menimpa Hamilton melalui surat terbuka, Rabu (4/5/2016). Mercedes berharap surat tersebut bisa menghentikan rumor negatif yang mencuat beberapa hari terakhir.
Inilah Surat Terbuka Mercedes untuk fans:
Untuk fans...
Kami kembali dari Rusia pada Senin (2/5/2016), dengan emosi campur aduk. Di satu sisi, kami bangga karena kembali finis satu-dua, suatu pencapaian langka di tengah era persaingan F1 yang sangat kompetitif. Di sisi lain, kami juga mengalami akhir pekan yang memancing frustrasi, baik di mobil, di pit, di garasi, kembali ke markas dan untuk Anda semua yang menonton dari rumah.
Kami melihat begitu banyak rasa frustrasi setelah mengalami isu mekanik di Sochi. Kami juga mengalami emosi yang sama.
Tapi bagi kami, itu semua menggulirkan lebih daripada rasa frustrasi. Untuk Anda yang menonton di rumah, akhir pekan Grand Prix dimulai pada Kamis pagi dan berakhir Minggu malam. Hasil buruk mungkin menyakiti Anda beberapa jam setelah itu, tetapi kemudian hidup kembali berjalan.
Adapun orang-orang di sini (dalam tim), mereka mendedikasikan darahnya, keringatnya, dan air matanya untuk balapan, dari hari ke hari, kadang bekerja tanpa kenal jam dan menghabiskan berminggu-minggu dari orang yang dicintainya. Mereka mengeluarkan semua gairah untuk pekerjaannya, loyal kepada rekan setim, dan ingin menjadi yang terbaik.
Sukses yang kami nikmati akhir-akhir ini tidak datang begitu saja. Seperi yang dikatan Mr Toto Wolff, kami bekerja sebaik mungkin untuk menjadi seperti sekarang, dan kami melakukannya sebagai sebuah tim.
Kru tim bukan hanya melakukan pit stop bersama-sama. Mereka juga bepergian, berbagi kamar, sarapan, membangun garasi, merakit mobil, merombak mobil yang rusak, secara bersama-sama. Mereka sedih, tertawa, menangis, mengumpat, tegang, berselebrasi bersama-sama. Kami juga menang dan kalah bersama-sama. Kami memiliki lelaki dan perempuan terbaik di dunia, melakukan pekerjaan yang luar biasa, pekan demi pekan, dan mereka melakukannya demi tim. Bukan untuk salah satu pebalap, tapi untuk setiap pebalap. Tak ada tim A atau di sini. Setiap anggota tim mendapatkan hak mereka.
Apa yang terjadi di Sochi menunjukkan kepada dunia bahwa tim ini mampu bekerja bersama-sama. Kami bingung dan patah hati dengan kembali rusaknya mobil Lewis pada kualifikasi. Tapi kami tetap tenang, menyatukan pikiran, dan mengubahnya menjadi aksi. Butuh usaha yang monumental dari banyak orang di Inggris dan Rusia untuk menerbangkan spare part, menyesuaikannya dengan Power Unit semalaman penuh dan memastikan Lewis dapat start dari posisi ke-10 pada Minggu. Semua itu membuat kami semua stress. Tapi, pada akhirnya kami bisa menurunkan dua mobil kami.
Jadi, empat balapan telah terlewati, masih ada 17 lainnya. Dari apa yang kami lihat sejauh ini, rasanya seperti roallercoaster. Bakal ada fase naik dan turun, hari baik dan buruk, sukses dan kegagalan. Tapi, dalam semua perjalanan itu, kami tetap bersama sebagai sebuah tim, seperti apa yang kami miliki. Untuk Anda yang selalu bersama kami, kami ucapkan terima kasih. Untuk yang lainnya, para haters, para pembuat teori konspirasi...jika kami bisa meyakinkan hanya setengah saja, kami merasa sudah memenangi peperangan.