Sukses


6 Fakta Max Verstappen, Pebalap Baru Tim F1 Red Bull

Bola.com, Jakarta - Tim F1 Red Bull Racing sudah resmi mengumumkan posisi pebalap Daniil Kvyat akan digantikan oleh pebalap tim Toro Rosso, Max Verstappen. Rotasi tersebut bakal langsung diterapkan dalam lanjutan seri F1 yang akan digelar di GP Spanyol, 13-15 Mei. 

Menurut bos tim Red Bull, Max dipilih karena dinilai punya potensi yang menjanjikan dan layak diberi kesempatan untuk membalap di tim yang lebih besar. Sepanjang karir balapnya, Max memiliki sejumlah catatan dan fakta menarik. Berikut enam diantaranya: 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

2

1. Anak dari Jos Verstappen
Dalam diri Max Verstappen mengalir darah balap yang kental. Pebalap asal Belanda itu adalah anak dari Jos Verstappen yang merupakan mantan pebalap F1 di era tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Sementara sang ibu, Sophie Kumpen, adalah pebalap gokar.

Jos pernah membalap buat tim Benetton, Simtek, Footwork, Tyrell, Stewart, Arrows dan Minardi. Sepanjang karirnya di F1, Jos tak pernah menang dalam balapan. Prestasi tertingginya adalah menempati podium ketiga sebanyak dua kali pada musim balap 1995 saat ia bergabung di tim Benetton.

2. Mengawali karir di balap gokar pada usia 4,5 tahun
Seperti umumnya pebalap mobil single seater, Max verstappen mengawali karir balap dari ajang gokar. Ia sudah turun dalam lomba gokar di Limburg, Belgia, pada usia 4,5 tahun. Tahun 2006, pada usianya yang ke 11, Max memenangkan trofi pertamanya pada ajang gokar kelas Rotax Max Minimax di Kejuaraan Nasional Belgia.

3. Tampil di F1 tanpa melewati GP2 dan GP3
Max menjadi salah satu pebalap F1 yang tampil di ajang prestisius itu tanpa melewati kompetisi di GP3 dan GP2. Biasanya, sebelum tampil di F1, seorang pebalap terlebih dulu menempa diri di ajang GP2 dan GP3 seperti yang dilakoni pebalap Indonesia, Rio Haryanto.

Sebelum bergabung bersama tim Toro Rosso pada musim balap 2014, Max tampil di kejuaraan Formula 3 Eropa selama satu musim. Pada ajang ini Max hanya menempati posisi tiga di akhir musim.

3 dari 3 halaman

3

4. Menjadi pebalap termuda di weekend race F1
Kesempatan pertama Max tampil di lintasan sebagai pebalap F1 terjadi di musim 2014, tepatnya pada GP Jepang. Saat itu Max turun di sesi latihan bebas pertama. Momen itu menjadikan Max sebagai pebalap termuda yang pernah tampil di weekend race F1.

5. Menjadi pebalap termuda yang tampil di lomba F1
Tak butuh lama buat Max untuk mencetak rekor baru. Ia memegang rekor sebagai pebalap termuda yang tampil di ajang F1 setelah tampil di GP Australia 2015.

Saat itu, usia Max 17 tahun 166 hari. Ia memecahkan rekor milik Jaime Alguersuari yang berumur 19 tahun 125 hari ketika tampil pada ajang F1 di GP Hongaria 2009.

6. Menyabet 3 penghargaan di musim 2015
Debut Max di ajang F1 pada 2015 membuahkan tiga penghargaan sekaligus dari FIA. Setelah meraih 49 poin dan duduk di posisi 12 klasemen akhir, ia dinobatkan sebagai Rookie of the Year.

Selain itu, ia juga mendapat penghargaan Personality of the Year dan Action of the Year. Penghargaan terakhir itu diberikan karena aksinya yang menawan saat menyusul Felipe Nasr di GP Belgia.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer