Bola.com, Yogyakarta - Tim putri Jakarta Elektrik PLN melenggang ke final Proliga 2016 setelah menumbangkan Gresik Petrokimia 3-0 (25-15, 25-21, 27-25), pada laga final four putaran kedua di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Jumat (6/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Berkat hasil tersebut, Jakarta Elektrik telah memenangi empat pertandingan di final four. Kini, Berliana Marsheila dkk. tinggal menanti lawan yang akan dihadapi pada partai puncak yang akan digelar di Jakarta, pekan depan.
Jakarta Elektrik langsung menunjukkan tajinya sejak set pertama. Menurunkan para pemain terbaiknya, seperti Aprilia Manganang, Wang Yi Mei, Yolla Yuliana, dan Berliana Marsheila, tim ibukota Jakarta itu benar-benar membuat Gresik Petrokimia tak berkutik. Set ini disudahi Jakarta Elektrik dengan margin 10 poin.
Gresik Petrokimia berusaha bangkit pada set kedua. Esta Inesiamas dkk.tampil lebih agresif dan memperkukuh pertahanan. Alhasil, tim lawan tak lagi leluasa mendulang poin seperti di babak pertama. Pertandingan berjalan imbang, meski Jakarta Elektrik terus memimpin perolehan poin. Namun, lagi-lagi set ini jadi milik juara Proliga 2015, dengan margin tipis 4 poin.
Pada set penentuan, Gresik Petrokimia semakin on fire. Mereka terus menekan Jakarta Elektrik yang kali ini mulai melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Gresik Petrokimia bahkan sempat memimpin dengan skor 24-23. Namun, Jakarta Elektrik menunjukkan mental juaranya. Skor sempat sama 24-24, sebelum Yolla Yuliana dkk. memastikan kemenangan dengan skor 27-25.
Asisten Pelatih Jakarta Elektrik, Alex Bonapea, mengaku sangat bersyukut timnya bisa menang dengan skor telak 3-0. Menurutnya, para pemain memang sudah siap menghadapi pertandingan tersebut sejak set pertama. Alhasil, kemenangan pun diraih dengan mudah di set pertama.
“Namun di set ketiga, block Gresik Petrokimia dan juga defense mereka semakin bagus. Tapi syukurlah kami berhasil memenangi laga ini,” kata Alex dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan.
Mesti telah memastikan tiket ke final, Alex tak mau para pemainnya mengendurkan permainan dan fokus. Mereka ingin menjaga irama permainan supaya tetap bagus hingga partai final.
Sementara itu, pelatih Gresik Petrokimia, Li Huanning, mengakui permainan anak asuhnya kurang impresif. Hal itu membuat timnya kesulitan mengimbangi permainan Jakarta Elektrik yang solid. “Pada set pertama permainan kami memang kurang, namun dua set berikutnya kami bisa mengimbangi. Beban pemain terlalu besar, yang membuat mereka kurang bisa main lepas di babak pertama,” katanya.