Bola.com, Barcelona - Balapan Formula 1 (F1) di GP Inggris, 10 Juli 2016, terancam jadi race terakhir pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto. Hal itu bisa terjadi jika manajemen Rio tak segera melunasi sisa pembayaran senilai 7 juta euro (Rp 104 miliar) kepada Manor.
Batas waktu yang diberikan ManorRacing kepada manajemen Rio untuk melunasi sisa pembayaran sejatinya sudah lewat, yakni pada 1 April 2016. Hingga seri kelima F1, manajemenRio belum bisa memberikan jawaban terkait deadline tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Piers Hunnisett selaku manajer Rio Haryanto mengatakan belum bisa merespons tuntutan Manor Racing mengingat belum adanya kejelasan dana sponsor dari pihak Pemerintah RI maupun swasta.
"Batas waktu ofisialnya itu 1 April. Sekarang sudah lewat satu bulan lebih. Tentu bakal ada konsekuensinya," ujar Piers saat ditemui bola.com di paddock Manor Racing, Jumat (13/5/2016) siang waktu setempat.
Menurut pria berkebangsaan Inggris ini, konsekuensi yang harus diterima Rio Haryanto adalah tergusur sebagai pebalap Manor Racing. "Karena batas waktu sudah lewat, Manor bisa kapan saja mengganti posisi Rio dengan pebalap lain," kata Piers.
Hal ini menurut Piers merupakan konsekuensi terburuk yang bisa saja diterima Rio Haryanto. Namun, Piers berharap Manor bisa memberikan kelonggaran waktu terkait persoalan pelunasan dana ini.
"Jika memang tidak bisa melunasi sisa pembayaran, Rio kemungkinan besar sudah tidak membela Manor lagi setelah 10 seri. GP Inggris bisa menjadi balapan terakhir Rio," ucap Piers.
Seperti diketahui, Rio Haryanto harus menyetorkan dana senilai 15 juta euro untuk bisa membalap semusim penuh bersama Manor Racing. Namun, manajemen Rio baru bisa membayar senilai 8 juta euro. Dana yang telah di bayarkan tersebut berasal dari Pertamina selaku sponsor (5 juta euro), serta dari manajemen pribadi Rio senilai 3 juta euro.