Bola.com, Jakarta - Daud Yordan akan menghadapi petinju Argentina, Cristian Rafael Coria, dalam perebutan titel kelas ringan WBA interim pada 4 April 2016. Duel bertajuk "Battle of Uruguay" itu akan digelar di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay.
Menurut promotor Raja Sapta Oktohari, laga Daud kontra Coria sangat spesial karena dipersembahkan buat eks presiden WBA, Gilberto Mendoza.
Advertisement
Baca Juga
"Gilberto sudah banyak membantu tinju Indonesia, salah satunya dengan memberikan sabuk tinju emas. Kami rencananya akan memberikan penghargaan kepada WBA atas dukungan besar yang telah mereka berikan kepada tinju Indonesia," kata Okto dalam kegiatan latihan terbuka (open training) Daud Yordan di Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Okto menambahkan pertarungan Daud versus Coria akan disaksikan secara langsung oleh Presiden Uruguay, Tabare Vazquez, dan anggota kabinet pemerintah Uruguay.
"Laga nanti dibatasi hanya untuk disaksikan 100 orang, tapi akan disiarkan langsung di Indonesia dan beberapa negara lain," ujar Okto.
Selama masa persiapan, Daud sempat berlatih di Bali selama dua bulan. Petinju berusia 28 tahun itu dipoles eks pelatih Chris John, Craig Christian. Di Pulau Dewata, Daud melahap program latihan fisik dan teknik serta melakukan sparing dengan dua petinju Australia.
Okto menyatakan Daud akan berangkat ke Uruguay pada Jumat (20/5/2016) malam. Sebelum meninggalkan Tanah Air, juara kelas ringan WBO Asia Pasifik itu bakal melakukan satu kali latih tanding (sparing) menghadapi petinju lokal, Yansen (Sasana BSDC Jakarta), di Hotel Veranda, Jakarta, Kamis (19/5/2016)
"Perjalanan ke Uruguay memakan waktu 20 jam. Indonesia dan Uruguay juga punya perbedaan waktu 12 jam. Karena itu, Daud butuh adaptasi dengan kondisi di sana," tutur Okto.
Craig menuturkan ketika sudah tiba di Uruguay porsi dan intensitas latihan Daud sudah dikurangi. "Daud sudah tak banyak latihan. Saya meminta dia untuk banyak beristirahat dan menikmati momen sebelum pertarungan," ujar pelatih asal Australia itu.
Daud merasa waktu pertandingan pada malam hari tak menjadi halangan. "Saat di Bali waktu latihan saya sudah disesuaikan, dari jam 11 malam sampai dini hari," kata petinju asal Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, itu.
Sepanjang karier, Daud sudah beberapa kali bertanding di luar negeri, termasuk menjalani tiga pertarungan di Amerika Serikat. Namun, ini menjadi pengalaman pertamanya naik ring di negara Amerika Latin.
"Saya sudah biasa tampil di luar Indonesia. Semoga saja hakim berlaku adil dan saya tak dicurangi. Meski bertanding di luar, saya tak akan merasa sendiri. Nanti saya akan ditemani kakak (Damianus Yordan) yang akan memberikan dukungan moril," ujar Daud.
Daud berharap bisa memenangi pertandingan, kalau bisa dengan KO. "Pertarungan ini saya persembahkan buat generasi muda Indonesia. Semoga saya bisa memenuhi harapan dengan membawa pulang gelar," tutur Daud.
"Saya prediksi Daud bakal menang KO dan membawa pulang sabuk juara ke Indonesia," tambah Craig Christian.
Jika menang, Daud berpeluang tampil dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas ringan WBA.
"Daud punya opsi itu. Kini kami tinggal negosiasi tempat pertarungan dengan WBA. Semoga bisa di Indonesia. Namun, saat ini Daud Yordan harus fokus memenangi duel melawan Cristian Rafael Coria di Uruguay," sebut Raja Sapta Oktohari.