Bola.com, Kunshan - Indonesia dan Denmark akan bertarung untuk memperebutkan gelar Piala Thomas 2016 pada laga final yang digelar di Kunshan Sports Centre, Kunshan, China, Minggu (22/5/2016). Kedua negara sama-sama mengusung motivasi tinggi untuk jadi juara.
Indonesia merupakan negara tersukses sepanjang sejarah Piala Thomas. Tim Merah-Putih sudah 19 kali masuk final, termasuk tahun ini, dan 13 kali jadi kampiun.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Indonesia belum pernah berjaya lagi di kejuaraan bulutangkis beregu putra paling bergengsi itu setelah terakhir kali menjadi yang terbaik pada 2002 di Guangzhou, China, dengan mengalahkan Malaysia 3-2.
Di sisi lain, Denmark siap menjegal ambisi Indonesia yang membidik gelar ke-14 sekaligus memutus dahaga selama 14 tahun. Denmark ingin merebut titel pertama sekaligus menjadi negara kelima dan pertama dari Eropa yang menjadi juara Piala Thomas.
Denmark bukan baru pertama kali masuk final. Mereka sudah delapan kali mencapai partai puncak, tapi selalu kalah, termasuk empat kali dari Indonesia.
Siapa bakal unggul? Berikut perjalanan kedua negara menuju final dan beberapa fakta menarik yang menyertai laga puncak Piala Thomas 2016.
1. Indonesia dan Denmark tak pernah kalah dari penyisihan grup hingga semifinal. Indonesia hanya kehilangan tiga laga, sedangkan Denmark enam partai.
2. Ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menjadi pemain Indonesia dengan statistik paling cemerlang. Angga/Ricky tak pernah kalah dari lima penampilan. Sementara di kubu Denmark ada Hans-Kristian Vittinghus yang membukukan empat kemenangan dari lima laga.
3. Indonesia bertanding selama 1.008 menit sejak penyisihan hingga semifinal. Laga terlama Tim Merah-Putih terjadi saat menang 4-1 atas Thailand di penyisihan grup (243 menit), sedangkan yang paling sebentar adalah ketika mengalahkan Korea Selatan 3-1 pada semifinal (161 menit). Sementara itu, Denmark harus bertanding selama 1.041 menit, terlama saat menaklukkan Taiwan 4-1 (280 menit) dan paling sebentar ketika membungkam Selandia Baru 5-0 (131 menit). Kedua laga itu terjadi di penyisihan grup.
4. Jonatan Christie (18 tahun) merupakan pemain termuda di skuat Indonesia, sedangkan kapten tim Hendra Setiawan (31 tahun) menjadi pemain yang paling senior. Di kubu Denmark, pemain termuda adalah Viktor Axelsen dan Mathias Christiansen (22 tahun), sedangkan yang paling senior adalah Mathias Boe (35 tahun). Usia rata-rata skuat Indonesia adalah 23,7 tahun, sementara Denmark 26,9 tahun.
5. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2) merupakan pemain dengan ranking BWF tertinggi di skuat Indonesia, sedangkan Ihsan Maulana Mustofa (31) punya ranking terendah. Di kubu Denmark, ranking BWF tertinggi dimiliki Viktor Axelsen (4) dan terendah adalah pahlawan saat mengalahkan Malaysia, Emil Holst (47).
6. Denmark lemah pada tunggal kedua. Dari lima partai, tunggal kedua Denmark kalah dua kali. Sebaliknya, tunggal kedua merupakan senjata utama Indonesia. Tunggal kedua Indonesia selalu menang dari lima partai yang sudah dijalani.
7. Faktor sejarah memihak Indonesia jika Piala Thomas digelar di China. Indonesia jadi juara kala Piala Thomas pertama kali digelar di China pada 2002 di Guangzhou. Namun, pada 2012 di Wuhan, Indonesia tersingkir di perempat final setelah kalah 2-3 dari Jepang. Sementara dalam dua kesempatan itu Denmark selalu jadi semifinalis.
Perjalanan menuju final
INDONESIA
Penyisihan Grup B
Indonesia vs Hong Kong 5-0
Indonesia vs Thailand 4-1
Indonesia vs India 5-0
Perempat Final
Indonesia vs Hong Kong 3-1
Semifinal
Korea Selatan vs Indonesia 1-3
Statistik
Main: 23
Menang: 20
Kalah: 3
Gim: 41-12
Poin: 1064-899
DENMARK
Penyisihan Grup D
Denmark vs Afrika Selatan 5-0
Denmark vs Selandia Baru 5-0
Denmark vs Taiwan 3-2
Perempat Final
Jepang vs Denmark 2-3
Semifinal
Malaysia vs Denmark 2-3
Statistik
Main: 25
Menang: 19
Kalah: 6
Gim: 41-14
Poin: 1094-848