Bola.com, Jakarta - Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, bakal meladeni tunggal Denmark, Jan O Jorgensen, pada laga perempat final Indonesia Open Super Series Premier 2016, Jumat (3/6/2016). Demi mendapatkan strategi terbaik, pemain yang akrab disapa Jojo itu juga meminta masukan dari rekannya, Anthony Ginting yang sudah dua kali berjumpa dengan Jorgensen.
Advertisement
Baca Juga
Anthony kali pertama berduel melawan Jorgensen pada final Piala Thomas 2016, pada 22 Mei. Saat itu Anthony kalah 17-21, 12-21. Sedangkan pertemuan kedua terjadi di babak pertama Indonesia Open, Rabu (1/6/2016). Kali ini pertandingan berjalan lebih sengit. Namun, Anthony lagi-lagi takluk dalam dua gim langsung 20-22, 23-25.
Dengan pengalaman dua kali meladeni Jorgensen itulah, mengaku Jonatan akan berdiskusi dengan Anthony.
"Jan O tangannya kuat, bola-bolanya sulit dimatikan. Dia pemain yang ulet dan bagus," kata Jonatan saat dimintai komentarnya mengenai kekuatan Jorgensen, seusai mengalahkan Lin Dan di babak kedua, Kamis (2/6/2016).
"Tentu saya akan bertanya pada Anthony soalnya dia pernah menghadapi Jorgensen," imbuh pemain berusia 18 tahun tersebut.
Jonatan juga akan kembali meminta dukungan publik di Istora Senayan saat meladeni Jonatan. Berkat dukungan tak kenal lelah dari suporter itulah, Jonatan berhasil mengalahkan Lin Dan dengan skor telak 21-12, 21-12. Tapi, Jonatan mengakui Jorgensen kemungkinan tak akan terpengaruh dengan intimidasi penonton.
"Jorgensen tipenya malah suka dengan penonton yang berisik, beda dengan Lin Dan. Tapi saya tetap minta dukungan penuh dari penonton," tegas Jonatan.
Jonatan dan Jorgensen pernah saling jegal di perempat final Indonesia Open 2015. Saat itu, Jorgensen menang 21-13, 21-15. Hanya saja, Jorgensen mengakui Jonatan sudah lebih matang dibanding saat pertemuan pertama tahun lalu.
"Dia sudah tua satu tahun tentu saja. Jonatan lebih matang, juga sudah lebih banyak menikmati kemenangan. Saya rasa ini akan menjadi pertandingan yang sengit, apalagi dia akan mendapat dukungan penonton di rumah sendiri," kata Jorgensen.
Tapi, Jorgensen mengaku tak gentar dengan dukungan all out publik Istora untuk Jonatan. Dia sudah terbiasa dengan atmosfer di Istora yang selalu berisik dan intimidatif untuk pemain yang menghadapi jagoan tuan rumah.
"Saya sudah sering bermain di Indonesia, baik menang atau kalah. Saya rasa tak banyak bedanya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saya sudah terbiasa dengan penonton Indonesia," tegas Jan O Jorgensen.