Sukses


10 Kutipan Fenomenal Muhammad Ali

Bola.com, Arizona - Muhammad Ali tak cuma terkenal pandai menari-nari di atas ring. Eks juara dunia kelas berat itu juga piawai bermain dengan lidahnya alias bermulut besar.

Saat masih aktif bertinju, Ali kerap melontarkan trash talk (bualan atau hinaan untuk mengintimidasi lawan) sebelum bertarung di ring. Kata-katanya yang tajam tak jarang membuat lawan ciut sebelum berduel.

Ali juga merupakan sosok yang inspratif lewat kata-katanya. Sebagai aktivis kemanusiaan, dia tak henti membela kaum minoritas di AS, seperti warga kulit hitam dan muslim. Bahkan, Ali menolak ikut perang Vietnam. Karena itu, figur Ali dijadikan panutan oleh banyak orang.

Apa saja petikan kata-kata motivasi Muhammad Ali yang paling terkenal? Berikut 10 di antaranya seperti dirangkum ESPN.

10. "Saya tak menghitung berapa banyak sudah melakukan sit-up. Saya baru menghitung ketika mulai terasa sakit karena itulah yang pantas dihitung. Rasa sakit itulah yang membuat kamu menjadi seorang juara."

9. "Diam adalah emas ketika Anda tak bisa memikirkan jawaban yang bagus."

8. "Saya berharap orang-orang mencintai orang lain sama seperti mereka mencintai saya. Jika sudah demikian, maka dunia akan menjadi lebih baik."

7. "Bukan gunung yang tinggi yang bisa membuat Anda terjatuh, tapi kerikil di dalam sepatu."

6. "Kemauan itu lebih kuat ketimbang talenta."

5. "Jangan menghitung hari. Jadikanlah hari-hari menjadi berarti."

4. "Menang atau kalah dalam pertarungan itu terjadi sebelum disaksikan banyak orang, di belakang layar, di gym dan di jalan, jauh sebelum saya menari di bawah sinar lampu di atas ring."

3. "Saya adalah yang terhebat. Saya sudah mengatakan itu bahkan sebelum saya mengetahui bahwa saya adalah yang terhebat. Saya baru mengetahuinya saat saya sudah cukup mampu meyakinkan dunia bahwa saya memang yang terhebat."

2. "Terbang seperti kupu-kupu. Menyengat seperti lebah. Kalian tak akan bisa memukul apa yang tak bisa dilihat mata kalian."

1. "Mustahil hanyalah sebuah kata yang digunakan pria lemah untuk hidup dengan mudah di dunia yang telah diberikan kepada mereka tanpa mengeksplorasi kekuatan dalam diri mereka untuk membuat perubahan. Mustahil itu tak nyata. Mustahil itu cuma opini. Mustahil itu potensi. Mustahil itu temporer. Mustahil itu tak ada."

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer