Bola.com, Arizona - Lebih dari 2.500 bintang bertuliskan nama pesohor menyesaki Hollywood Walk of Fame. Hanya satu yang sangat istimewa. Tanda bintang yang satu ini tak pernah diinjak pengunjung.
Bintang tersebut bertuliskan Muhammad Ali, sosok legenda tinju dunia. Ketika namanya bakal terukir di Hollywood Walk of Fame, Ali memberikan satu syarat. Dia tak mau bintang miliknya diinjak-injak karena namanya diambil dari seorang nabi. Sejak itulah, tepatnya pada 11 Januari 2002, bintang milik Ari ditempelkan di dinding bagian utara blok 6800 Hollywood Boulevard.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir Los Angeles Time, Sabtu (4/6/2016), kematian Ali pada Jumat waktu setempat mendorong orang-orang datang ke area tersebut. Mereka ingin memberikan penghormatan kepada seorang pria dan atlet yang memiliki bakat yang luar biasa.
Mantan juara dunia tinju kelas berat yang mengantongi rekor 56 kali menang (37 kali menang KO) dan 5 kali kalah itu, berhak mendapatkan bintang berkat keterlibatan dalam dunia seni. Pada 1963, pria yang dijuluki Si Mulut Besar tersebut merilis album "I am The Greatest", yang termasuk cover "Stand By Me". Enam tahun berselang, dia menjalani debut dalam drama musikal pendek di Broadwat berjudul "Buck White", menggambarkan seorang dosen militer. Ali juga pernah muncul di televisi sebagai cameo dan juga mendapat peran dalam mini seri "Freedom Road". Penulis, artis, hingga fotografer mendapat inspirasi dari mental Ali, caranya mengeksploitasi tinju di ring, ucapan fenomenal, serta lelucon-leluconnya.
"Dia seorang bintang pertunjukan dan penghibur. Orang-orang masih membicarakan seremoni bintangnya. Saya berada di sana pada 2002. Saya melihat betapa fans yang ada di sana sangat terpikat. Dia dicintai dan seorang pria yang cerdas, saya kagum. Dia mampu menarik perhatian orang," kata Ana Martinez, produser Hollywood Walk of Fame.
Ali adalah figur yang dicintai di Los Angeles, yang pernah menjadi tempat tinggalnya. Dia membantu pembangunan masjid di wilayah selatan LA, sedangkan salah seorang putrinya pernah bekerja untuk kota dalam mengurangi geng serta mendorong program pengembangan remaja.
Tak heran, momen saat Muhammad Ali menerima bintang di Hollywood, jadi hari yang spesial. Kota Los Angeles menjadikan momen 17 Januari sebagai "Hari Muhammad Ali". Dalam seremoni di Balai Kota, sambil bercanda, Ali bertanya, "Apakah yang saya dapat adalah hari?"
Seorang pengurus organisasi lokal di Los Angeles mengatakan Ali bukan hanya dikenal berkat kehebatannya di ring. "Pertarungan" Si Mulut Besar di luar ring yang melambungkannya menjadi seorang ikon.
"Seluruh dunia tahu dia adalah seorang petinju, seorang petarung, juara kelas berat, dan ikon olahraga," kata Earl Ofari Hutchinson, Presiden Los Angeles Urban Policy Roundtable.
"Ali juga sumber kebanggaan bagi banyak komunistas Afro-Amerika. Dia kehilangan banyak tahun kariernya ketika menolak wajib militer (saat Perang Vietnam), dia didakwa, dan tentu saja dituntut. Dia sebenarnya tak harus mengatakan apapun. Dia tak harus menjadi titik fokus dari cemoohan. Dia bisa saja menjadi seorang atlet kaya raya dan merayakannya. Tapi, justru karena itulah dia menjadi sosok yang mencuat dan menawan," sambung Hutchinson.
Najee Ali, Direktur Project Islamic H.O.P.E., mengatakan komunitas muslim berutang banyak atas keteguhan Ali terhadap keimanannya.
"Dia seorang pejuang kemanusiaan, dermawan, dan prajurit untuk keadilan sosial. Dia selalu punya keberanian dan keyakinan untuk membela agamanya," ujar Najee.
"Sebagian orang melihat Islam dengan perspektif negatif, oleh karena itu kami selalu menjadikan Ali sebagai panutan. Dia menjadi penyokong komunitas muslim. Dia duta terbaik untuk Islam yang pernah dimiliki komunitas kami."
Lilin-lilin akan akan dinyalakan di Bilal Islamich Center pada Sabtu pukul 17.00 (Minggu sore WIB). Tempat itu pernah mendapat bantuan dana dari Ali.
Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti, merupakan salah satu orang yang terpukul dengan kematian Ali. Kota Los Angeles disebutnya turut berduka untuk keluarga petinju legendaris tersebut.
"Muhammad Ali memberi kami skill luar biasa sebagai seorang petinju, hadiah kata-kata yang tak ada bandingannya dan warisan olahraga yang tiada tara dan ikon kultural," kata Garcetti.
"Dia juga model kekuatan hebat soal determinasi diri, menginspirasi jutaan orang untuk berjuang demi kemanusiaan, mengklaim martabat mereka, dan memberikan segalanya untuk perdamaian dunia, keadilan, dan kesetaraan. Badan The Greatest memang tak lagi bersama kita. Tapi spiritnya terus hidup dalam jantung siapa pun yang tersentuh oleh keikhlasan dan kekuatannya."
Selamat jalan, Muhammad Ali.