Bola.com, Sydney - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, mengaku kecewa gagal memaksimalkan kesempatan emas menjuarai Australia Terbuka Super Series 2016, Minggu (12/6/2016).
Namun, mereka tak mau terlalu larut dalam penyesalan karena turnamen ini sejak awal ditarget sebagai batu loncatan menjelang tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari mengakhiri langkah di Australia Terbuka sebagai runner-up setelah kalah dari pasangan baru China, Bao Yixin/Chen Qingchen, 21-23, 17-21.
Advertisement
Baca Juga
Pada gim pertama, Greysia/Nitya sempat unggul 20-18. Sayangnya saat membutuhkan satu poin lagi, Greysia/Nitya banyak terburu-buru sehingga melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan. Skor menjadi sama kuat 20-20. Poin kritis berlangsung lebih ketat. Namun akhirnya pasangan China yang merebut kemenangan 23-21.
"Gim pertama selalu ketat, sampai kami dapat momen di 20-18. Tapi pas banget saya pukul, pas raketnya putus, padahal harusnya bisa mendapat poin. Ya mau enggak mau harus diterima, walaupun rasanya sayang," kata Greysia seusai pertandingan, seperti dilansir situs PBSI.
"Tapi tidak apa-apa. Kami masih ada waktu satu bulan lagi menuju Olimpiade. Tujuan kami di sini untuk latihan menjelang Olimpiade, karena atmosfer di latihan dan pertandingan tentu berbeda," imbuh Greysia.
"Sebenarnya pola permainan mereka bisa dibilang sama dengan kami. Tapi kami malah terburu-buru untuk menyerang serang. Jadi malah menjadi bumerang buat kami,” ujar Nitya menimpali.
Menurut Greysia, berlaga di Australia Terbuka adalah untuk memupuk kepercayaan diri. Apalagi pada turnamen sebelumnya di rumah sendiri, Indonesia Open Super Series Premier, Greysia/Nitya tersingkir di babak kedua.
"Kami benar-benar saling membantu agar ini bisa jadi batu loncatan untuk penampilan kami yang lebih baik pada Olimpiade mendatang," ujar Greysia.