Bola.com, Baku - Balapan Formula 1 (F1) musim 2016 menyajikan tantangan baru. Sirkuit Baku di Azerbaijan telah ditunjuk sebagai venue baru, hanya dua tahun setelah Sirkuit Sochi, Rusia, resmi masuk kalender F1.
Apa yang istimewa dari GP Baku yang akan menggelar balapan pada Minggu (19/6/2016), tersebut? Yang jelas pihak penyelenggara telah mengklaim Baku sebagai sirkuit jalan raya tercepat di ajang MotoGP. Bukan hanya cepat, tapi juga menawarkan sensasi unik, berupa pemandangan kota tua abad pertengahan, skyline modern, dan pandangan ke Laut Kaspia.
Munculnya Azerbaijan sebagai tuan rumah balapan F1 sempat menjadi bahasan menarik. Apa yang diinginkan negara tersebut hingga ngotot melakukan banyak hal dan merogoh kocek dalam untuk menjadi venue balapan jet darat ini?
Advertisement
Baca Juga
"Tujuan utama adalah mempromosikan kota kami dari poin yang berbeda: dari sisi turistik, hinga investasi. Ini kesempatan emas untuk melakukannya," kata Race Organisee, Aria Rahimov, yang juga putra Menteri Olahraga Azerbaijan, seperti dilansir BBC, Selasa (14/6/2016).
Penunjukan Baku merupakan tren modern memperpanjang kalender, sebuah kebijakan yang disebut anggota Dewan F1, Sir Martin Sorrel, sebagai pertumbuhan cepat pasar. Musim ini, F1 memiliki 21 seri, yang merupakan musim terpanjang sepanjang masa. Faktor uang ada di balik kebijakan ini. Tambahan satu seri bisa mendatangkan uang setidaknya 40 juta dolar AS.
Menurut Sir Martin, bukan hanya otoritas F1 yang meraup pendapatan besar. Negara penyelenggara balapan juga mendapat keuntungan tak sedikit. Salah satunya, masuk dalam radar pergaulan dunia. Balapan F1 menjadi promosi signifikan bagi negara seperti Azerbaijan, yang selama ini tak pernah menjadi pusat perhatian dunia.
"Jika Anda memimpin negara dan ingin membawanya ke peta global, Anda tak punya banyak pilihan," ujar Sir Martin.
Kebijakan otoritas F1 menggandeng negara baru membuat resah venue-venue yang secara tradisional menjadi tuan rumah fans balapan jet darat. Negara seperti Jerman dan Italia kini harus berjuang mempertahankan balapan historis mereka agar tetap masuk kalender F1.
Tapi, Bos F1 Bernie Ecclestone tampaknya tak terlalu meresahkan soal balapan-balapan yang punya sejarah panjang. Dia malah ngotot semakin melebarkan sayap untuk mencari venue-venue baru, termasuk melirik Los Angeles.
Dipilihnya Azerbaijan juga masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Apalagi pemerintah negara tersebut dituduh otoriter dan melanggar hak asasi manusia. Belum ada tanda-tanda masalah itu akan berakhir dalam waktu dekat. Namun, Ecclestone memilih mengabaikan topik tersebut.
"Saya pikir semua orang tampak senang. Tak ada masalah besar di sana," jawab Ecclestone saat ditanya tentang persoalan Hak Asasi Manusia di Azerbaijan.
Beberapa pihak bisa beradu argumen soal benar atau tidaknya menghubung-hubungkan politik dan olahraga. Namun, F1 bukan satu-satunya olahraga yang membuat keputusan yang dipertanyakan soal penunjukkan tuan rumah sebuah event. FIFA juga menghadapi masalah serupa saat memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Mereka semua, pada akhirnya, bakal condong mengikuti arah uang .
Tapi, mengesampingkan semua kontroversi tentang penunjukkan Azerbaijan sebagai salah satu tuan rumah balapan F1, seri GP Baku layak ditunggu. Bakal seperti apa jalannya balapan di sirkuit jalan raya tercepat itu?
Trek sirkuit jalan raya Baku berada di depan sejumlah bangunan bersejarah nasonal. Mobil-mobil para pebalap F1, seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel hingga Rio Haryanto, bakal melewati beberapa landmark Azerbaijan, termasuk Istana Kepresidenan, yang dibangun saat negara tersebut masih menjadi bagian Uni Soviet.
Salah satu bagian paling menjanjikan adalah Tikungan 8, 9, dan 10, di mana trek secara dramatis sangat dekat dengan tembok kota tua dan Maiden Tower yang dibangun pada Abad XII. Pelindung tembok benar-benar wajib ada untuk mengantisipasi jika ada crash.
Bagian pertama dari total trek sepanjang 5,9 km didominasi tikungan dengan angel kanan. Selain itu ada trek lurus sangat cepat yang terletak di tepi laut. Di sinilah, mobil dapat melaju dengan kecepatan 200 km/jam...di sebuah sirkuit jalan raya.
Jadi, selamat datang di Sirkuit Jalan Raya Baku dan nikmati sensasinya.