Bola.com, Baku - Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, menceritakan kesulitan yang dialaminya pada balapan F1 GP Baku, Minggu (19/6/2016). Insiden pada lap pertama hingga kesalahan Manor dalam mengambil keputusan membuat Rio terpuruk.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, Rio hanya finis pada posisi ke-18. Padahal, dia mengawali balapan dari posisi cukup baik, yaitu ke-16. Namun, Rio harus masuk pit setelah mengalami insiden di tikungan pertama pada lap 1.
"Ini bukan hari yang bagi untuk saya. Saya mengalami senggolan pada tikungan pertama, yang merusak sayap depan mobil saya. Saya juga harus masuk lap pada lap pertama," ujar Rio seperti dalam rilis yang diterima Bola.com, Minggu (19/6/2016).
Selain mengganti sayap depan, Manor juga memberikan ban soft untuk Rio. Mereka juga tetap berpegang pada strategi awal, yaitu satu kali pitstop.
Namun, hal ini justru berbuah blunder. Rio harus berjuang keras dalam menghadapi masalah degradasi ban di sisa balapan. Padahal masih ada 49 lap yang tersisa.
"Sebanyak 49 lap adalah tugas yang sangat panjang buat ban. Saya benar-benar berjuang dengan degradasi ban tinggi. Titik pengereman selalu berbeda pada tiap lapnya," ungkap pebalap berusia 23 tahun itu.
Rio Haryanto masih terbilang beruntung karena bisa finis di posisi ke-18. Nasib apes justru dialami rekan setimnya, Pascal Wehrlein, yang tak bisa menyelesaikan balapan akibat masalah pada pengereman.