Bola.com, London - Andy Murray mendapat modal bagus jelang grand slam Wimbledon, 27 Juni-10 Juli 2016. Petenis Britania itu menjuarai turnamen pemanasan Aegon Championships 2016, Minggu (19/6/2016).
Murray mengalahkan petenis Kanada, Milos Raonic, pada laga final. Sempat tertinggal 6-7(5) pada set pertama, Murray bangkit dan memenangi dua set berikutnya 6-4, 6-3. Ini merupakan gelar pertama Murray sejak kembali dilatih Ivan Lendl.
Advertisement
Baca Juga
Kemenangan ini membuat Murray mencetak rekor sebagai petenis dengan gelar terbanyak di lapangan rumput Queen's Club. Murray sudah mengoleksi lima titel yang diraih pada 2009, 2011, 2013, 2015, dan 2016.
Murray melewati pencapaian tujuh petenis lain yang baru meraih empat gelar di Queen's Club, termasuk Boris Becker, Roy Emerson, dan pelatih Raonic, John McEnroe.
"Turnamen ini menyimpan banyak sejarah. Senang bisa bermain di hadapan petenis hebat seperti John McEnroe. Bisa membuat pencapaian yang lebih baik daripada dia merupakan sesuatu yang luar biasa. Lima kali jadi juara di sini sangat bermakna buat saya," kata Murray seperti dikutip dari Reuters.
Ada cerita menarik di balik kemenangan bersejarah Murray di Queen's Club. Menjelang prosesi penyerahan trofi, Lendl tiba-tiba menghilang dari tempat duduknya. Padahal sebelumnya dia ada di sana bersama istri dan ibu Murray, Kim dan Judy, serta staf pelatih lainnya.
"Akan sangat indah jika Ivan juga ada di sini," ujar Murray berkelakar.
Keberhasilan mempertahankan titel untuk pertama kali di Aegon Championships bakal menambah kepercayaan diri Andy Murray sebelum tampil di Wimbledon. Setelah hanya menjadi runner-up pada dua turnamen grand slam awal tahun ini di Melbourne dan Paris, petenis ranking 2 dunia itu bertekad jadi juara di rumah sendiri. Apalagi saat jadi juara AS Terbuka 2012 dan Wimbledon 2013, Murray juga dilatih oleh Lendl.