Bola.com, Baku - Balapan GP2 Baku di Azerbaijan pada akhir pekan lalu meninggalkan kesan mendalam buat Sean Gelael. Pebalap Pertamina Campos Racing itu mengecap suka dan duka sekaligus saat beraksi di Baku City Circuit.
Sean pantas bergembira. Pebalap yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia itu berhasil meraih poin pertama di ajang GP2 setelah finis di posisi ketujuh pada feature race, Sabtu (18/6/2016).
Advertisement
Baca Juga
Namun, kebahagiaan itu tak berlanjut pada sprint race, Minggu (19/6/2016). Berpeluang besar mendulang poin lagi, pemuda berusia 19 tahun itu gagal finis akibat kecerobohan pebalap lain.
"Persaingan sangat ketat dan banyak faktor yang menentukan hasil balapan. Di satu sisi saya gembira karena bisa meraih poin pertama pada feature race. Namun, di sisi lain saya kecewa karena tak bisa melanjutkan balapan setelah terlibat insiden pada sprint race. Saya mendapatkan banyak pelajaran di Baku. Kini saya langsung fokus ke balapan berikutnya," kata Sean Gelael dalam rilis yang diterima Bola.com.
Secara keseluruhan, performa tim Pertamina Campos Racing terus memperlihatkan perkembangan signifikan. Setelah gagal total pada seri perdana di Barcelona, tim yang bermarkas di Valencia, Spanyol, ini mampu meraih poin pada balapan kedua di Monako lewat Mitch Evans.
Pada seri ketiga di Baku, hasilnya lebih baik lagi. Evans dan Sean sama-sama sukses mendulang poin.
"Kami terus bekerja keras agar bisa tampil lebih kompetitif. Evaluasi juga terus dilakukan supaya pebalap kami bisa mendapatkan setelan mobil yang bagus pada setiap balapan," ujar Philippe Gautheron, Direktur Balap Pertamina Campos Racing.
Sean mengaku semakin percaya diri setelah mendapat poin pertama di Baku. Dia merasa sudah bisa menyesuaikan diri dengan atmosfer persaingan ketat di GP2 dan tinggal menjaga konsistensi pada setiap seri.
Seri keempat GP2 Series 2016 akan digelar di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 1-3 Juli. Sirkuit sepanjang 4,326 kilometer ini bukan trek yang asing bagi Sean. Dia sudah pernah beraksi di sana saat masih berkiprah di ajang World Series Renault 3.5 dan Formula 3 Eropa.
"Saya sudah mengenal sirkuit ini. Hanya, tantangan tetap besar karena pebalap lain juga punya pengalaman yang sama. Mereka pasti sudah tahu strategi dan setelan mobil terbaik untuk balapan di sana. Situasinya berbeda dengan balapan di Baku karena semua pebalap baru pertama kali tampil," tutur Sean Gelael, yang saat ini menempati posisi ke-15 klasemen sementara GP2 Series 2016 dengan enam poin.