Bola.com, Madrid - Atlet-atlet Spanyol sudah berjaya di berbagai cabang olahraga, mulai tenis, sepak bola, MotoGP, hingga Formula 1. Alhasil, lagu kebangsaan Spanyol yang tanpa lirik, sangat familier di telinga para pencinta olahraga karena sering diperdengarkan di berbagai podium turnamen.
Tapi, kini Spanyol ingin memperlebar sayap. Yang diincar adalah emas bulutangkis di turnamen sekelas Olimpiade. Jika empat tahun lalu misi tersebut tampak mustahil, kini jalan ke sana terbuka lebar. Spanyol punya peluang sangat besar untuk merebut medali emas perdana dari cabang bulutangkis pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir situs Altaspulsaciones, Kamis (22/6/2016), Spanyol ingin menembus dominasi negara-negara Asia di cabang bulutangkis Olimpiade. Sejak dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, cabang ini memang dikuasai negara-negara seperti China, Indonesia, dan Korea Selatan. Selama ini, negara Eropa yang cukup bisa mengusik mereka hanya Denmark.
Namun, semuanya berubah (terutama Spanyol), sejak kemunculan Carolina Marin. Pebulutangkis asal Huelva, Spanyol, ini kini telah menjelma menjadi salah satu atlet terbaik di Spanyol. Berasal dari negara yang tak akrab dengan bulutangkis, Marin mampu menjadi kampiun di Kejuaraan Dunia 2014 dan 2015. Pebulutangkis berusia 23 tahun tersebut juga bercokol di peringkat satu dunia nomor tunggal putri. Tak heran, Marin sangat difavoritkan bakal merebut medali emas pada Olimpiade Rio mendatang.
Bagi Marin, ini adalah partisipasi kedua di ajang Olimpiade, setelah di London pada 2012. Pada edisi tersebut dia langsung tersingkir pada laga pertama oleh pemain China, Li Xuerui. Namun, kali ini Marin diprediksi bakal melangkah lebih jauh, bahkan hingga partai final. Apalagi Marin juga terang-terangan mengungkapkan ambisinya di Olimpiade.
"Satu-satunya target saya di Olimpiade Rio de Janeiro adalah merebut medali emas. Bukan medali lainnya," kata Marin, saat ditanya impiannya di Olimpiade 2016.
Marin tak akan berangkat sendirian ke Rio de Janeiro. Dia bakal ditemani pebulutangkis putra asal Spanyol, Pablo Abian. Pemuda kelahiran Aragon ini kini menempati ranking 34 dunia dan berhasil memenangi Kejuaraan Eropa Bulutangkis yang digelar di Baku, Azerbaijan pada 2015. Ini adalah partisipasi ketiga Abian di ajang Olimpiade, setelah juga tampil di Beijing (2008) dan London (2012).
Pada 2008, Abian tak mampu berbuat banyak karena langsung tereliminasi pada pertandingan pertama melawan pemain Lithuania, Kestutis Navickas. Tapi, pada 2012, dengan diterapkannya sistem fase grup, Abian setidaknya mampu memenangi satu dari dua pertandingan yang dilakoninya. Kemenangan diraih saat meladeni pemain Republik Ceska, Petr Kouzal. Hasil itu menempatkannya sebagai pemain Spanyol pertama yang mampu memenangi pertandingan di nomor putra pada ajang Olimpiade.
Jadi, berbekal pengalaman di masa lalu, mampukah Marin dan Abian mewujudkan impian publik Spanyol merebut medali pertama dari cabang bulutangkis Olimpiade?