Bola.com, Bangkok - Tim junior Indonesia tak mampu memenuhi ekspektasi pada pertandingan beregu campuran Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2016 di Bangkok, Thailand. Ditarget lolos ke final, Tim Merah-Putih tersingkir di perempat final.
Langkah Indonesia dihentikan Korea Selatan. Gregoria Mariska dkk. kalah 1-3. Target meleset, manajer tim Indonesia, Fung Permadi, langsung pasang badan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami tak bisa mencapai target. Sebagai manajer, saya siap bertanggung jawab. Atlet sudah berusaha semaksimal mungkin. Dari susunan pemain pun sudah merupakan komposisi terbaik," kata Fung kepada situs resmi PBSI, Selasa (12/7/2016).
Indonesia langsung tertinggal 0-2 dari Korea Selatan setelah ganda campuran Amri Syahnawi/Apriani Rahayu dan tunggal putra Ramadhani Muhammad Zulkifli menyerah kepada lawan masing-masing.
Kemenangan tunggal putri Gregoria Mariska sempat membuka harapan Indonesia. Namun, perlawanan Indonesia berakhir setelah ganda putra Muhammad Fachrikar/Rinov Rivaldi takuk dari pasangan Negeri Ginseng.
"Kami sebenarnya mengharapkan poin pertama di ganda campuran. Namun, penampilan Amri/Apriani tak sesuai harapan. Mereka tak bisa mengeluarkan penampilan terbaik seperti saat latihan. Padahal, dalam pertandingan beregu kekalahan bisa memengaruhi kondisi tim. Tekanan itu menjadi ujian mental bagi atlet muda," ujar Fung.
Chef de Mission tim Indonesia, Achmad Budiharto, juga mengevaluasi penampilan Garuda Muda. Menurutnya, para pemain muda Indonesia mesti belajar lagi untuk tampil lebih gigih dan percaya diri.
"Anak-anak terlalu gampang kehilangan poin. Bahasa tubuh mereka juga harus dibenahi. Padahal peluang menang atas Korea Selatan terbuka. Namun, inilah pertandingan, ada yang kalah dan ada yang menang," kata Budiharto.
Budiharto berharap hasil di pertandingan beregu jadi pelecut Garuda Muda untuk berprestasi pada nomor perseorangan. Laga perseorangan Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2016 akan berlangsung pada 13-17 Juli.
"Untuk perseorangan, kami punya peluang di tunggal putri lewat Gregoria Mariska. Syaratnya, dia harus benar-benar siap. Saya khawatir Gregoria kehabisan bensin karena selalu bermain di partai berat pada pertandingan beregu. Nomor ganda juga ada kans, karena beberapa pemain belum tampil di beregu. Yang berat di tunggal putra," ujar Budiharto.
"Sekarang sudah tak ada waktu lagi melakukan pembenahan fisik dan teknik secara signifikan. Kami hanya bisa memberikan dorongan dan mengubah pola pikir para pemain supaya lebih konsisten dan fokus saat menghadapi lawan. Intinya, para pemain tak boleh kendor dan harus tetap semangat," tutur Achmad Budiharto, ketua kontingen tim Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2016.