Bola.com, Jakarta - Tak mudah buat seseorang untuk mengakui dirinya pernah melakukan kesalahan. Namun Mika Hakkinen yang merupakan eks juara dunia F1 mengakui salah menilai soal pebalap tim Red Bull Racing, Max Verstappen.
Advertisement
Baca Juga
"Saya mengkritik Verstappen secara personal saat ia memulai karir di F1. Saya berpikir dia terlalu muda," ujar Hakkinen, juara dunia F1 1998 dan 1999 ini seperti dikutip Motorsport.
Pria asal Finlandia itu secara terbuka mengakui kesalahannya dalam menilai Verstappen. Menurut Mika yang kini berusia 47 tahun, ia merasa gembira karena Verstappen tak seperti yang ia kira.
"Verstappen melakukan hal yang hebat. Saat saya berusia 16-17 tahun dan masih berlomba di gokar, saya mempelajarai banyak hal. Saat itu saya ingin tampil di ajang yang lebih tinggi. Tapi pada saat itu, rasanya aneh kalau ada pebalap seusia itu tampil di ajang besar seperti F1," lanjut Mika yang meraih gelar juara dunia saat memperkuat tim McLaren Mercedes.
Verstappen mulai tampil penuh sebagai pebalap utama di ajang F1 sejak musim 2015 bersama tim Toro Rosso saat ia berusia 17 tahun 166 hari. Pemuda asal Belanda itu memegang rekor sebagai pebalap termuda yang melakukan debut sepanjang sejarah F1.
Putra dari eks pebalap F1, Jos Verstappen, itu meraih 49 poin dan ada di peringkat 12 klasemen akhir. Max kemudian mengawali musim balap 2016 di tim yang sama.
Nasib baik sekaligus kesempatan emas datang sebelum lomba GP Spanyol. Red Bull sebagai tim induk Toro Rosso melakukan rotasi pebalap. Posisi Daniil Kyvat yang tadinya membalap buat tim Red Bull ditukar dengan Max.
Keputusan tersebut langsung dibayar Max dengan hasil sensasional. Ia langsung menjadi juara di GP Spanyol, memanfaatkan kecerobohan duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, yang saling bertabrakan di lap pertama dan gagal finis. Kini Verstappen berada di urutan enam klasemen sementara pebalap F1.
"Jaman kini sudah berubah. Anak muda bisa merasakan dan meraih sesuatu yang tinggi dalam semua bida, termasuk olah raga. Tentu, tim yang ada sekarang lebih terorganisir, begitu juga manajemen dan konsepnya. Hal itu memudahkan. Namun tetap saja, butuh talenta dan komitmen, serta disiplin untuk meraih sukses. Max sudah melakukan kerja yang luar biasa sejauh ini," kata Mika yang semasa membalap di arena F1 berada di era yang sama dengan ayah Max, Jos Vertappen.