Sukses


Ini Alasan F1 Harus Meniru Konsistensi Sepak Bola

Bola.com, Jakarta - Salah satu pebalap paling senior di ajang F1, Fernando Alonso adalah salah satu orang yang menilai F1 tidak perlu selalu berubah agar tidak semakin membosankan. Perubahan menjadi hal yang sering dilakukan di ajang balap jet darat itu. Namun juara dunia F1 2005 dan 2006 itu menilai hal tersebut tak selalu membuat F1 menjadi makin menarik.

"Terkadang sebuah hal yang sudah bagus malah diubah dengan menerapkan aturan baru," kata pebalap tim McLaren Honda itu seperti dikutip motorsport.

Alonso menilai ajang F1 harus meniru sepak bola yang tak mudah untuk menerapkan perubahan aturan.

"Lihat di sepak bola. Berapa banyak pertandingan yang berakhir dengan skor 0-0 dan berjalan membosankan? Namun mereka yang mengurus sepak bola tak mengubah banyak hal. Mereka tak mengubah area penalti, tak menghilangkan kiper, atau tak menambah jumlah kiper jadi dua. Perubahan tak terjadi tiap minggu. Itulah olah raga," lanjut Alonso yang punya hobi bermain sepak bola itu.

Ajang F1 di masa lalu menurut Alonso lebih menarik. Sejumlah perubahan yang diterapkan saat ini malah membuat F1 berjalan kurang menggairahkan. Dua musim belakangan, F1 didominasi oleh tim Mercedes.

Lomba F1 di sirkuit manapun cenderung berjalan membosankan karena lebih sering dimenangi oleh duet Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Pebalap lain baru punya peluang menang jika pebalap Mercedes mengalami masalah.

"Perubahan itu membuat segalanya jadi kurang menarik. Dimulai dari suara mesin, penghematan bahan bakar dan ban, dan juga catatan waktu. Mengendarai mobil F1 sekarang tak semenarik dulu lagi," ujar Alonso.

Saat ini, mobil F1 tak lagi memakai mesin V10. Akibatnya, suara mesin mobil tersebut tak lagi senyaring dulu. Para pebalap juga tak lagi mengisi bahan bakar di tengah lomba, sehingga adu strategi di pit stop tak terlihat lagi.

"Mobil sekarang tak lagi bertenaga atau menarik dikendarai seperti di tahun 2003 atau 2004. Dulu saat tes, setelah 60 atau 70 putaran saya merasa sangat lelah. Sampai malam, leher masih terasa sakit. Sekarang, dalam sebuah tes pebalap bisa melakukan sampai 160 putaran," kata pebalap asal Spanyol itu.

Menurut pebalap berusia 35 tahun itu, pengelola F1 harus lebih konsisten. Contoh terbaru adalah perubahan aturan soal radio komunikasi yang sempat dilarang tapi kini diperbolehkan dipakai lagi.

"Kami merasa ada yang kurang dalam hal konsistensi. Hal itu membingungkan semua orang, termasuk kami para pebalap," tegas Alonso.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer