Bola.com, Jakarta - Suara bola yang berbenturan dengan lantai plus teriakan anak-anak membuat suasana Cilandak Sport Center, Jakarta, Sabtu (27/8/2016), tetap terasa hangat meski di luar hujan turun dengan deras.
Peluh bercucuran dari tubuh anak-anak yang sedang beraksi di lapangan basket. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat yang terpancar di wajah mereka. Ambisi mereka untuk memberikan yang terbaik membuat atmosfer di Cilandak Sport Center terasa kompetitif, namun tetap riang.
Advertisement
Baca Juga
Total, ada 64 anak berusia 5-14 tahun yang terlibat aktivitas di lapangan basket, tepatnya mengikuti National Training Camp. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian melakukan latih tanding. Setiap satu gim selesai, ada evaluasi dari tim pelatih. Mereka juga dimotivasi. Setelah itu berlanjut ke pertandingan selanjutnya.
Penampilan masing-masing anak tersebut dipantau dengan cermat. Tak heran, anak-anak tersebut berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik. Mereka ingin terpilih ke dalam 15 anak yang masuk tim yang mendapat tiket ke Junior NBA Indonesia 2016All Star, terdiri dari 10 atlet putra dan lima atlet putri. Mereka yang terpilih bakal mendapat pengalaman merasakan atmosfer NBA di luar negeri.
Gelar tersebut pun tak main-main karena akan menjadi tiket bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman tak terlupakan yakni NBA di luar negeri. Total 10 anak laki-laki dan lima anak perempuan nanti bakal bertemu Jr. NBA All-Star dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Atmosfer kompetisi juga terasa spesial berkat kehadiran pebasket NBA asal tim Charlotte Hornets, Marvin Williams, di pinggir lapangan. Dia lebih banyak mengamati, tapi sesekali juga memberikan motivasi seusai gim.
Anggie salah satunya yang berusaha meraih tiket ke Junior NBA Indonesia 2016 All Star. Siswi kelas 9 SMP Bogor Raya itu rela sejak pagi menyambangi arena unjuk kebolehan. Siswi berkulit bersih tersebut mengaku sudah menyukai olahraga basket sejak masih duduk di sekolah dasar.
"Saya sudah lama suka basket. Awalnya karena papa dan kakak yang juga suka pada olahraga itu. Menurut saya, olahraga ini yang seru dan bisa membangun karakter. Kehadiran Marvin Williams semakin membuat saya antusias ingin meraih mimpi menjadi pebasket terkenal," ucap Anggie.
Evelyn, orang tua Anggie, secara pribadi mendukung adanya program-program semacam ini. Dia berharap anaknya dan para bibit-bibit basket Indonesia bisa mendapatkan perhatian lebih dan pembinaan yang bagus dari pemerintah maupun pihak lain.
"Program seperti bagus dan kalau bisa rutin digelar. Dengan demikian bakat anak-anak bisa tersalurkan. Semoga basket di Indonesia lebih diperhatikan. Jika itu terjadi, potensi yang dimiliki pebasket Indonesia nantinya tidak kalah dengan negara-negara lain," tutur Evelyn.
Sementara itu, Marvin Williams yang hadir untuk memberikan inspirasi memuji usaha dan semangat bocah-bocah yang sedang memperjuangkan impian mereka tersebut.
"Saya pikir permainan mereka sudah bagus. Mereka tampak menikmati waktunya dengan baik di sini. Mereka juga berusaha menunjukkan penampilan terbaik," kata Williams kepada Bola.com.
"Pesan saya untuk anak-anak Indonesia adalah terus bekerja keras dan kejar impian kalian untuk menjadi pebasket terkenal dan sukses. Sebab, jika sudah bekerja keras, kalian tak akan pernah tahu apa yang terjadi marilah Tuhan yang menentukannya," ucap Williams.