Bola.com, Kudus - Tontowi Ahmad menjadi salah satu pemain bulutangkis andalan Indonesia di kancah internasional. Berpasangan dengan Liliyana Natsir, Tontowi meraih banyak kesuksesan.
Advertisement
Baca Juga
Teranyar, pasangan Tontowi/Liliyana Natsir sukses merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Namun, siapa sangka Tontowi pernah mendapat gagal masuk dalam pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Menurut pengakuan Tontowi, dirinya bisa masuk pelatnas PBSI pada tahun 2005 berkat bantuan dari Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum.
"Saya masuk pelatnas pada 2005. Ketika itu saya dibantu PB Djarum. Ketika seleksi nasional, nama saya tak masuk dalam daftar yang terpilih. Padahal saya peringkat satu waktu itu," cerita atlet yang akrab disapa Owi tersebut ketika menyambangi GOR Djarum, Jati, Kudus, belum lama ini.
"Kemudian PB Djarum bertanya kepada PBSI waktu itu dan menanyakan kenapa nama saya tidak masuk. Tak lama, saya akhirnya dipanggil untuk masuk pelatnas PBSI," tambahnya.
Bahkan, lanjut Tontowi, dia sempat berpikir untuk tak lagi bermain bulutangkis sebelum bergabung dengan PB Djarum. Dia mengaku frustrasi karena tak kunjung meraih prestasi.
"Saya masuk PB Djarum pada tahun 2003. Jujur waktu itu saya sempat berniat untuk berhenti main bulutangkis. Waktu dulu di klub lama saya sudah kuliah, sudah frustrasi dan ingin melatih saja. Berkat dukungan orang tua, berdoa, saya akhirnya dikasih jalan dan kemudian dipanggil PB Djarum untuk bergabung," kata Tontowi.
Setelah bergabung dengan PB Djarum, kepercayaan diri pemain berusia 29 tahun itu kembali. Tak butuh waktu lama buat PB Djarum mewujudkan mimpi Tontowi untuk menjadi seorang juara.
"Di PB Djarum saya langsung juara, sebelumnya saya tidak pernah juara. Itu membuat kepercayaan diri saya meningkat. Jadi jika saya menjadi juara Olimpiade seperti sekarang itu salah satunya berkat PB Djarum," ujar pemain kelahiran Banyumas tersebut.