Sukses


Absen di Jepang dan Korea, Tontowi / Liliyana Tampil di Denmark

Bola.com, Jakarta - Berbagai acara dihadiri Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir usai mereka meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016. Hal tersebut membuat mereka belum bisa rutin menjalani latihan di pelatnas PBSI Cipayung.

Akibatnya, kondisi mereka belum berada titik ideal untuk tampil dalam turnamen. Alasan ini yang mendasari keputusan untuk menarik diri dari turnamen Jepang Terbuka Super Series (20-25 September) dan Korea Terbuka Super Series (27 September-2 Oktober).

"Kalau dipaksakan hasilnya tidak akan maksimal. Setelah pulang dari Olimpiade, mereka libur. Setelah kembali ke pelatnas, mereka juga belum menjalani program latihan rutin seperti biasa karena masih banyak acara yang harus dihadiri," kata Richard Mainaky, pelatih kepala nomor ganda campuran.

Mereka baru akan tampil dalam keadaan "terpaksa" di turnamen di Denmark Terbuka Super Series Premier (18-23 Oktober). Tontowi/Liliyana yang berada di peringkat tiga ranking BWF harus tampil karena kewajiban bertanding di turnamen level Super Series Premier, karena turnamen ini mengharuskan pemain di peringkat delapan besar untuk tampil. Jika absen tanpa alasan yang jelas, mereka bisa dikenai denda sebesar 5000 Dollar AS.

Biasanya jika pemain dikirim PBSI untuk tampil di Denmark, biasanya mereka juga tampil di Prancis Terbuka Super Series yang digelar pada pekan berikutnya. Namun kondisi Tontowi/Liliyana yang belum ideal untuk tampil di dua turnamen berturut-turut membuat mereka tak akan tampil di Prancis.

"Praktis mereka hanya punya waktu sekitar dua minggu untuk latihan. Cukup, tapi tentu kurang ideal. Tapi mau bagaimana lagi? Daripada terkena denda, lebih baik mereka berangkat dan tampil," kata Richard.

Liliyana juga merasakan waktu persiapan yang amat singkat sebelum berangkat ke Denmark.

"Bukannya kami tak mau latihan. Tapi acara yang harus kami hadiri memang sangat padat dan banyak. Saya sendiri siap mengikuti program pelatih untuk persiapan tampil di Denmark," ujar Liliyana.

Lantaran kondisi dan persiapan yang kurang, Richard tak mematok target tinggi. Tontowi/Liliyana hanya diminta main maksimal saja tanpa dibebani target untuk jadi juara.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer