Bola.com, Bandung - Kontingen Jawa Timur memprotes kepemimpinan wasit judo di PON 2016 yang dinilai terlalu memihak tim tuan rumah Jabar. Protes resmi pun dilayangkan kepada panitia penyelenggara PON, Sabtu (17/9/2016).
Humas Persatuan Judo Seluruh indonesia (PJSI) Jawa Timur, Wismotjo, mengatakan pihaknya melayangkan protes karena menjumpai keputusan-keputusan wasit yang kontroversial dan cenderung menguntungkan tim Jabar.
Advertisement
Baca Juga
"Kasus yang kami protes kepada panpel saat wasit pertandingan menjatuhkan hukuman shido kepada atlet putri kami di kelas -70 kg dan medali emas pun diberikan kepada atlet Jawa Barat," ujar dia di GOR Saparua, Bandung, Sabtu (17/9/2016).
Wismotjo mengakui dalam mencetak atlet-atlet judo berprestasi memang tidak bisa dilakukan instan, butuh pembinaan dan proses panjang. Namun, dia menegaskan tak ingin melihat atlet-atlet yang seharusnya bisa bersinar, malah gagal gara-gara faktor wasit.
"Kami tidak ingin melihat atlet-atlet judo yang kami bina tiba-tiba tenggelam hanya karena keputusan wasit yang kurang profesional," jelasnya.
PJSI Jatim mendesak kepada panitia pertandingan PON 2016 agar menurunkan wasit-wasit yang benar-benar profesional. Harapannya, setiap pertandingan menarik ditonton dan melahirkan atlet andal untuk tingkat lebih tinggi lagi.
Sementara itu, Technical delegate cabang olahraga Judo PON 2016, Henri Yuzano, mengatakan ketidakpuasan dari kontingen terkait hasil maupun penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga merupakan sesuatu hal yang wajar.
“Surat protes Jatim ini akan dianalisis oleh pihak PB PJSI. Keputusannya nanti PB PJSI yang menentukan. Kami hanya sekadar menerima," ujar Henri.
Henri enggan menjelaskan secara mendetail protes yang dilayangkan Jatim. “Nanti PB PJSI yang akan menjelaskan. Saya hanya menerima surat protes," imbuhnya.
Pada laga final di kelas -70 kg yang berlangsung Kamis (15/9/2016), atlet Jatim Hervelia menghadapi atlet Jabar, Tiara Arta Garthia. Saat babak tambahan, Hervelia mendapat hukuman dari wasit dan Tiara dinyatakan menang dan menyabet medali emas.
Sementara itu, Jawa Barat mendulang tambahan dua medali emas dari cabang judo, melalui Toni Irawan di kelas 55 kg putra dan Terry Kusumawardhani Susanti di kelas 45 kg putri.
Toni jadi kampiun setelah menumbangkan rekannya dari Jawa Barat, Imam Maulana Muttaqin, di GOR Saparua, Bandung. Adapun Terry mengalahkan rekannya, Ayudhia Firstana Paradikta. Sayang, ketangguhan Jabar di dua laga final pertama, gagal diikuti atlet judo Jabar yang bertarung di partai final ketiga yakni di kelas -60, Fendi Martin. Dia takluk dari judoka asal Sulawesi Selatan, Wahyudi Muhammad.
"Ya, target delapan emas sudah tercapai. Hari ketiga kami berhasil memenuhi target. Besok ada empat kategori lagi kelas bebas putra dan putri, kelas kata, dan beregu. Mudah-mudahan kami dapat emas lagi, apalagi Jabar masih memiliki peluang emas di kelas bebas beregu putra dan putri dan di Kata juga berpeluang," ujar Sekretaris PJSI, Jawa Barat, Arnold Silalahi