Sukses


Lala Diah, Si Karateka Cilik Penyulut Api PON 2016

Bola.com, Bandung - Karateka muda Jawa Barat, Lala Diah Pitaloka, mendapat pengalaman sangat berharga dalam hidupnya, Sabtu (17/9/2016).  Dia berhasil menunaikan tugasnya sebagai penyulut api Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016 pada upacara pembukaan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Terpilihnya Lala sebagai penyulut api PON 2016 merupakan rekor dan sejarah baru. Lala menjadi penyulut api termuda sepanjang sejarah PON. Dia menjalani tugas tersebut saat berusia 11 tahun empat bulan. 

Perjalanan Lala menjadi penyulut apo PON 2016 diawali saat menjuarai International Banzai Cup Open Karate Championship 2015 di Jerman. Dia kemudian bertemu seorang kru film bernama Kiki yang menawarinya bermain film. Belum sempat bermain film, Lala malah didaftarkan oleh Kiki sebagai kandidat penyulut api PON 2016.

"Setahun lalu, Lala juara dunia karate di Jerman, terus Lala bertemu Mbak Kiki yang jadi kru film. Lala kemudian diajak main film, terus dia mengajukan nama aku ke provinsi untuk jadi penyulut api PON. Setelah beberapa lama akhirnya terpilih juga," cerita atlet kelahiran 17 Mei 2005 itu, yang ditemui Bola.com seusai acara pembukaan PON, Sabtu malam. 

Pengalaman menyulut api PON diakui siswi kelas VI SDN Weragati 1 Majalengka itu sebagai penghargaan besar dalam hidupnya. Apalagi dia berkesempatan bertemu atlet senior yang sudah berprestasi seperti Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Susi Susanti, dan Taufik Hidayat.

Karateka cilik, Lala Diah Pitaloka, menyulut api di kaldron pada pembukaan PON 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (17/9/2016). (pon-peparnas2016jabar.go.id)

Api PON tersebut dibawa berlari secara estafet oleh para legenda bulutangkis tersebut, sebelum diserahkan ke Lala. Karateka cilik itulah yang kemudian menyulutkan api ke kaldron. 

"Tentu bangga telah dipercayai menjadi penyulut kuadron api PON 2016 karena itu merupakan sebuah penghargaan yang sangat besar. Lala berterima kasih kepada panitia besar PON, Mbak Kiki, Arli, Oom Bery, dan ayah yang telah menemani Lala di acara PON ini," tutur Lala.

Lala mengaku mendapat nasihat dari para seniornya itu. Mereka menasihati Lala untuk selalu semangat berlatih dan tak kenal menyerah mengejar impian.

"Terus berlatih, jangan bosan berlatih karena itu bisa membuat kita meraih yang diinginkan. Itu kata mereka," ungkap Lala.

Dia kemudian bercerita soal awal mula menggeluti olahraga karate. Keinginannya menggeluti olahraga tersebut berawal saat menonton film beladiri.

"Suka karate karena tadinya lihat film ada yang bermain karate terus dapat piala dan menjadi juara dunia, jadi aku ingin seperti itu dan berusaha untuk mewujudkan itu," sebut Lala.

Lalu mimpi apa yang ingin dicapai Lala dalam kariernya? "Menjuarai PON, SEA Games dan Olimpiade," ujar Lala optimistis.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer