Bola.com, Bandung - Sembilan dari 12 kontingen yang terjun di ajang PON 2016 cabang berkuda pada nomor pacuan keberatan dengan aturan tuan rumah mendapatkan dua wild card yang otomatis lolos ke babak final setiap kelas. Aturan tersebut dituding sangat menguntungkan bagi tuan rumah Jawa Barat.
Aturan yang jadi sorotan tersebut tertuang pada technical hand book (THB) pada sistem pertandingan angka 8 huruf a. Alhasil, tuan rumah bisa menempatkan 10 ekor kuda di final tanpa melalui babak penyisihan.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Bidang Legalitas dan Advokasi Kontingen Riau, Weidizon Dahlan, menyatakan aturan tersebut sangat mencederai nilai-nilai sportivitas. "Wild card lazimya tidak ada yang diperuntukkan untuk langsung ke final. Apa gunanya kami yang berjuang mati-matian untuk bisa masuk final sedangkan tuan rumah sudah ada di final tanpa mengikuti babak kualifikasi," tegas Dahlan di Hotel Patrajasa, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Senin (19/9/2016).
Oleh karena itu, pihaknya yang mewakili kesembilan kontingen, yaitu Jawa Timur, Riau, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta akan mengajukan protes ke pihak penyelenggara.
"Sebenarnya kami sudah melakukan protes sejak enam bulan lalu, tapi tidak pernah digubris dan ditolak. Wild card berjalan sesuai kehendak mereka (pihak penyelenggara)," ujar Dahlan.
Dahlan mengakui wild card memang wajar untuk tuan rumah, tetapi bukan langsung lolos ke final, melainkan ikut babak utama dahulu kemudian ke final. "Di cabor lain, seperti tenis, wild card berlaku untuk tuan rumah tapi bermain di babak utama, tidak langsung ke final," jelas dia.
Sebagai langkah awal, lanjut Dahlan, sembilan kontingen ini akan melakukan protes kepada pihak penyelenggara cabor. "Kalau tidak didengar kami akan mengajukan banding ke PB PON. minimal tiga hari jelang mulai pertandingan, 28 September nanti kami sudah mendapatkan hasilnya," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Cabang olahraga kuda pacu PON 2016, Jejen Rusyana Diyan, mengaku wild card yang telah tertuang dalam THB sudah sesuai dan disepakati seluruh kontingen.
"Masalah wild card itu sudah final. Dalam technical hand book sudah tertera karena itu panduannya. Semua sudah diputuskan dan disepakati. Baik dalam babak penyisihan dan hasil drawing yang dilakukan sudah tidak ada masalah," jelas Jejen.
Jejen akan menjatuhkan walk out (WO) sesuai dengan aturan yang telah diterapkan apabila ada kontingen yang mempermasalahkan aturan tersebut. "Kalau ada yang mempermasalahkan dan tidak mau ikut tanding akan kami WO. Karena drawing final sudah dilaksanakan dan mereka setuju. Bahkan mereka minta tambahan kelas untuk kuda-kuda yang tidak masuk final," jelasnya.(Erwin Snaz)