Sukses


PON: Statusnya Picu Kekisruhan, Atlet DKI Berkomentar Begini...

Bola.com, Bandung - Kehadiran atlet DKI, Adela Amanda Nirmala, sempat memicu kekisruhan di arena renang indah PON 2016 sehingga perlombaan di Kolam Renang UPI, Bandung, Kamis (22/9/2016), molor hingga 1,5 jam. Dia akhirnya gagal bertanding karena usianya sudah melebihi batas yang ditetapkan.

Adela mengaku bisa menerima keputusan tersebut. Namun, secara tersirat menyesalkan adanya perubahan peraturan yang tak dilakukan sejak jauh-jauh hari. Menurutnya, peraturan baru seharusnya ditetapkan saat PON yang sekarang selesai dan berlaku untuk PON 2020.  

Lima kontingen memprotes kehadiran Adela karena usianya sudah melebihi batas 26 tahun. Pada tahun ini, Adela sudah berusia 28 tahun. Tim lain pun tak mau bertanding karena menganggap status Adel tidak sah. Perwakilan lima komisi teknik dari lima kontingen renang indah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan DI Yogyakarta bahkan langsung menggelar konferensi pers untuk memprotes situasi ini.

Alhasil, pertandingan renang indah yang mempertandingkan tiga nomor, yaitu Solo Technical Routine, Duet Technical Routine, dan Team Free Routine, yang seharusnya dimulai pukul 09.45 WIB tertunda. Lima perwakilan kontingen tersebut mempertanyakan keputusan PB PRSI dan KONI Pusat yang memberikan izin Adela bertanding. 

Padahal menurut mereka, berdasar hasil technical meeting sekitar 1,5 tahun yang kemudian dicantumkan dalam technical handbook disepakati renang indah hanya mempertandingkan tiga nomor dan ada pembatasan usia. Atlet yang boleh turun bertanding berusia 15-26 tahun. 

Lomba akhirnya digelar setelah ada telepon dari PB PRSI. Mereka memutuskan pertandingan digelar sesuai dengan technical handbook, yaitu atlet yang boleh turun maksimal berusia 26 tahun. Itu artinya Adela tak bisa turun di tiga nomor yang dilombakan. Lomba pun akhirnya digelar pada pukul 11.15 WIB. Itu artinya, Adela gagal turun bertanding. 

"Saya sebenarnya tidak apa-apa. Tapi kalau memang ada perubahan peraturan seharusnya dilakukan setelah PON, bukan seperti ini," kata Adela, saat ditemui wartawan menjelang perlombaan di Kolam Renang Upi.

Adela tetap datang ke PON 2016 karena mengantongi surat keabsahan untuk mengikuti lomba. Selain itu, dia juga mendapatkan lampu hijau untuk bertanding dari KONI Pusat dan PB PRSI. 

"Peraturan seharusnya diubah jauh-jauh hari, setelah PON selesai untuk PON berikutnya. Bukan hitungan bulan, atau satu atau dua tahun. Atlet kan melakukan persiapan empat tahun untuk PON," kata dia.

"Saya malah ingin bertanya. Ada apa ini sebenarnya, kenapa? Sebagai atlet kan yang penting saya bderlatih dan bertanding. Saya berharap jangan sampai hal seperti ini terulang lagi," kata dia.

Adela merupakan salah satu andalan DKI untuk mendulang medali emas. Dia turun di tiga nomor yang dipertandingkan. Ini merupakan PON keempat bagi dia.

Pada 2004 Adela merebut satu medali perunggu, sedangkan pada 2008 menyumbangkan lima emas dan 1 perak. Pada PON Riau 2012, dia menyumbang 2 emas dan 1 perak.

Adela juga sudah punya jam terbang di SEA Games. Dia menyumbangkan 3 medali perak dan 3 medali perunggu pada SEA Games 2011 dan 3 perunggu pada SEA Games 2015. 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer