Bola.com, Bandung - Kericuhan pada ajang PON Jawa Barat 2016 lagi-lagi terjadi. Final kelas 65kg putra cabang gulat yang berlangsung di GOR Saparua, Bandung, Senin (26/9/2016), antara atlet tuan rumah melawan wakil Kalimantan Timur terpaksa diberhentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
Advertisement
Baca Juga
Penundaan ini terjadi setelah ada aksi protes dari kubu Kaltim terhadap wasit. Protes tersebut karena tim Kaltim keberatan dengan keputusan wasit.
Bahkan, pelatih tim gulat Kaltim mendatangi meja juri dan komplain dengan menendang meja wasit hingga rusak. Kerusuhan pun menjalar di pintu barat. Kali ini melibatkan ofisial dari kontingen Jabar dan Kaltim yang mengakibatkan rusaknya dinding pembatas. Sampai akhirnya pihak kepolisian memboyong Ketua Panpel cabor gulat PON 2016 untuk dimintai keterangan.
Manajer tim gulat Jabar, Rahman Firdaus, sangat menyayangkan dengan terjadinya kericuhan ini. Apalagi ini merupakan yang ketiga kalinya kericuhan terjadi pada cabang gulat.
"Pertandingan terpaksa dihentikan karena sudah tidak memungkinkan dilanjutkan hari ini juga. Jadi kemungkinan besok baru bisa dilanjutkan," ujar Rahman.
Penundaan ini dilakukan karena pihak panpel khawatir akan ada kerusakan peralatan. Namun, Rahman menyebut partai tunda ini belum dipastikan berlangsung pada Selasa (27/9/2016).
"Jadi pertandingan baru bisa dilanjutkan besok, tapi itu juga tergantung dari pihak keamanan. Kami berharap pihak keamanan segera menangkap oknum tersebut dan memprosesnya. Prinsipnya pertandingan gulat bisa lanjut asal oknum itu diamankan dulu," ucap Rahman yang juga Ketua Umum PGSI Jabar.