Bola.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Sandiaga Uno, mundur dari jabatannya pada Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung di Hotel Four Point Jakarta, Jumat (30/9/2016). Kesibukan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta memaksa Sandiaga meletakkan jabatan sebelum masa bakti berakhir.
Advertisement
Baca Juga
Periode kepemimpinan Sandiaga seharusnya berlangsung selama empat tahun mulai 2013 hingga 2017. Namun, pria berusia 47 tahun itu memilih mundur agar kesibukannya sebagai calon wakil gubernur tak mengganggu fokus PRSI yang menargetkan emas pada SEA Games 2017.
"Saya mengundurkan diri sebagai Ketua PRSI dengan alasan kesibukan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Saya tak ingin kesibukan saya mengganggu aktivitas PRSI yang tengah fokus untuk meraih emas pada ajang SEA Games dan Asian Games mendatang," ujar Sandiaga kepada wartawan.
Meski mundur sebagai Ketua PRSI, Sandiaga tetap berharap cabang olahraga akuatik Indonesia bisa tetap berprestasi. "Walau mundur sebagai ketua, saya tetap berharap target yang telah diusung bisa tetap diraih walau saya sudah tak bertanggung jawab di sini," tuturnya.
"Kami hampir mendapatkan emas pada Asian Games Incheon. Sayang Dewi Fortuna memang belum berpihak kepada kami kemarin," tambah Sandiaga
Sandiaga juga menekankan agar pengembangan olahraga akuatik di usia muda bisa terus berkembang. Pekerjaan rumah yang harus dihadapi ketua PRSI selanjutnya adalah bagaimana menjaga konsistensi pada level junior hingga ke jenjang senior.
"Salah satu masalah terbesar dari PRSI adalah bagaimana menjaga perkembangan para atlet junior agar bisa terus berprestasi. Indonesia sebetulnya cukup ditakuti di cabang akuatik pada level junior, tapi entah mengapa keadaan itu tak menular di jenjang senior," tutupnya.
Saat ini ada dua nama calon yang digadang-gadang menjadi pengganti Sandiaga sebagai ketua PRSI. Dua nama tersebut adalah pengusaha Anindya Bakrie dan Ketua PRSI Riau, Syamsurizal.