Bola.com, Sepang - Kerusakan mobil yang dialami pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, pada F1 GP Malaysia di sirkuit Sepang, Minggu (2/10), berbuntut panjang. Sang juara dunia bertahan itu mengapungkan dugaan ada upaya sabotase terhadap mobil yang dikendarainya.
Advertisement
Baca Juga
Hamilton sedang memimpin balapan ketika mobilnya berasap, mengeluarkan api, dan harus berhenti dari lomba. Hal itu terjadi di putaran 41, saat Hamilton unggul 22 detik dari Daniel Ricciardo yang akhirnya memenangi balapan.
"Ada delapan mobil yang kami miliki dan hanya punya saya yang mengalami kegagalan mesin. Tampaknya ada yang tak beres disini," kata Hamilton seperti dikutip crash.
Mesin yang dipakai Hamilton terhitung baru. Ia bahkan rela menanggung penalti karena memakai mesin dan sejumlah perangkat baru. Mesin tersebut baru dipakai di satu lomba, tiga latihan bebas, dan satu sesi kualifikasi.
Mendengar komentar Hamilton, petinggi tim Mercedes lalu bereaksi. Eks pebalap Niki Lauda, yang kini salah satu direktur Mercedes, menilai dugaan itu berlebihan.
"Saya kenal Hamilton sangat baik dan dia tidak akan menyalahkan tim. Saya tak bisa menerima anggapan ini. Hamilton tahu kami melakukan segala yang bisa kami lakukan untuk memberinya mobil dan mesin terbaik," ujar Lauda, seperti dikutip motorsport.
Lauda, yang merupakan juara dunia F1 tiga kali itu merasa prihatin dengan kesialan yang dialami Hamilton. Namun pria berusia 67 tahun itu memiliki alasan kenapa unsur sabotase tidak ada dalam kejadian tersebut.
"Mesin yang dipakai Hamilton adalah mesin baru. Jadi kami tak tahu apa penyebab kerusakannya. Jadi kalau kami tidak tahu sebabnya, tidak ada yang bisa bilang bahwa kami melakukan sabotase," tegas pria yang menjadi juara dunia pada tahun 1975, 1977, dan 1984 itu.
Lauda tak menyalahkan Hamilton setelah mengeluarkan komentar bernada curiga. Ia tetap berkeyakinan pebalap asal Inggris itu adalah pria baik.
"Jika Anda berbicara langsung dengan Hamilton, saya rasa ia tidak akan mengatakan hal ini. Kami bekerja untuk Hamilton dan Rosberg dengan cara yang sempurna. Hamilton meraih dua gelar juara dunia bersama kami. Jika ada yang berpikir kami melakukan sabotase terhadapnya, maka hal itu adalah tuduhan konyol dan bodoh," tegas Lauda.
Akibat gagal finis, Lewis Hamilton kini tertinggal 23 poin dari rekan setimnya Nico Rosberg yang kukuh di puncak klasemen. Sirkus F1 2016 akan kembali digelar pada F1 GP Jepang di sirkuit MOtegi, Minggu (9/10/2016).