Bola.com, Los Angeles - Pelatih LA Lakers, Luke Walton, mengaku memilih memimpin anak asuhnya berlaga di kancah NBA dengan cinta. Dia bukan pelatih yang senang berteriak-teriak, mengumpat, atau mengkritik pemain di depan umum.
Advertisement
Baca Juga
"Saya senang memimpin dengan cinta. Tapi saya punya orang tua hippie (seseorang yang menolak kultur yang mapan), jadi hal ini sudah bisa diprediksi. Inilah cara saya dibesarkan (dengan penuh cinta)," kata Walton, seperti dilansir LA Times, Minggu (23/10/2016).
Ayah Walton, Bill, adalah salah satu mantan hippie paling terkenal di basket AS. Ibunya, Susie, menjadi guru bidang pengasuhan anak di dekat San Diego.
Bagi Walton, gaya memimpin yang diadaptasinya adalah tentang keseimbangan. Dia tak suka berteriak dan terlalu banyak menjerit. Tapi, pendekatan berbeda tersebut bukan berarti membuatnya tak pernah mengkritik pemain. Walton biasanya mengkritik pemain secara privat, daripada mempermalukan seseorang di depan umum.
"Dia melatih kami. Dia sangat peduli dengan apa yang kami lakukan. Dia hanya memastikan kami selalu percaya diri," kata center Lakers, Tarik Black, mengomentari gaya memimpin sang pelatih.
Gaya kepemimpinan berbeda Walton bisa dilihat sepanjang pramusim. Lakers total menelan enam kekalahan dan hanya dua kali kalah. Pada Jumat (21/10/2016) malam, Lakers kalah 94-98 gara-gara terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri. Lakers total melakukan 23 turnover dan Suns mendapat 36 free throws. Namun, Walton tak lantas marah-marah di ruang ganti seusai laga.
"Itu laga di mana dia bisa saja datang ke ruang ganti dan berteriak 'Kita telah menjalani delapan pertandingan pramusim dan saya butuh penjelasan atas hal ini'. Tapi dia datang dan berkata 'Guys, kita akan sangat bagus jika hanya kalah empat dengan begitu banyak turnover'," beber Black.
Perkataan Walton tersebut membuat para pemain Lakers menjadi tak enak hati. "Luke adalah tipe pelatih yang Anda pasti tak ingin mengecewakannya. Hal ini cukup aneh dikatakan, tapi dia hampir seperti orang tuan. Mereka tak berteriak atau mengumpat, tapi kami takut mengecewakan mereka jika tak memberikan yang terbaik," kata pemain LA Lakers, Larry Nance Jr.