Bola.com, Jakarta - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, sudah mengutarakan ambisinya untuk kembali ke F1 pada tahun 2017. Namun, dia harus bersaing ketat dengan beberapa pebalap lain yang juga mengusung ambisi serupa.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa tim F1 belum menentukan pebalap yang akan diandalkan menggeber mobil mereka musim depan. Rio disebut-sebut sebagai salah satu kandidat untuk menjadi peserta balapan F1 2017.
Rio tentu sadar peluang kembali ke arena F1 bakal berat. Beberapa nama tenar masih ikut bersaing dalam perebutan kursi tim F1. Sebut saja Joylon Palmer, Esteban Gutierrez, Kevin Magnussen, Pascal Wehrlein, dan Esteban Ocon.
Namun, bukan hanya mereka yang patut diwaspadai pebalap berusia 23 tahun itu. Sejumlah pebalap muda lainnya juga layak mendapat sorotan.
Mereka bisa dibilang kuda hitam dalam persaingan ini. Meski tak terlalu diunggulkan, mereka juga punya peluang mendapatkan kursi di tim F1.
Siapa saja mereka? Berikut ini enam kuda hitam yang jadi pesaing Rio Haryanto menuju pentas F1 versi Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pierre Gasly
Pierre Gasly
Pebalap asal Prancis ini sebenarnya sudah dibidik Toro Rosso. Bahkan, dia digadang-gadang menjadi tandem Carlos Sainz Jr. pada F1 2017.
Namun, kenyataan pahit harus diterima pebalap berusia 21 tahun tersebut. Toro Rosso memutuskan tetap memakai jasa Daniil Kvyat.
Gasly mengaku kecewa dengan keputusan itu. Namun misinya untuk tetap membalap dalam ajang F1 tak surut.
Tentunya, calon juara GP2 2016 itu akan menjadi komoditi panas pada bursa pebalap F1 2017. Jika tim Toro Rosso sudah mengakui potensi dan bakat Gasly, bukan tak mungkin tim lain juga berpikiran sama.
Namun, Gasly memiliki kelemahan. Dia tak punya pengalaman yang cukup untuk membalap pada ajang F1. Tidak seperti Rio Haryanto yang sudah 12 seri turun dengan mobil F1.
Advertisement
Alex Lynn
Alex Lynn
Pebalap yang juga tampil pada GP2 2016 ini juga sempat dikait-kaitkan dengan Williams. Sebelumnya, dia gencar diberitakan bakal berduet dengan Valtteri Bottas pada F1 2017.
Namun, hingga kini, nama Lynn belum juga diumumkan sebagai pebalap Williams. Bahkan, namanya justru kian meredup dan mulai jarang dirumorkan sebagai pengganti Felipe Massa.
Williams justru mulai membidik pebalap muda lainnya, yaitu Lance Stroll. Peluang Lynn pun terbilang tipis untuk bergabung dengan Williams.
Meski demikian, Lynn bukan tak punya peluang untuk bekiprah pada ajang F1 2017. Beberapa tim F1 lainnya disebut-sebut juga melirik pebalap berusia 23 tahun itu.
Lynn tentu bisa menjadi ancaman buat Rio Haryanto. Namun, sama seperti Gasly, pebalap asal Inggris ini tak punya pengalaman yang cukup menjajal mobil F1.
Jordan King
Jordan King
Pebalap satu ini merupakan salah satu lawan kuat Rio Haryanto jika membidik kursi Manor Racing. Statusnya sebagai anak dari pemilik Manor tentu lebih menguntungkan King.
Apalagi King mulai menunjukkan potensinya. Pada GP2 2016, dia sudah empat kali naik podium. Dua di antaranya menjadi juara.
Soal pengalaman dengan mobil Manor, pebalap berusia 22 tahun ini juga sudah terbilang cukup. Dia beberapa kali mengikuti tes bersama mobil Manor. Saat F1 GP Amerika Serikat 2016, dia bahkan turun pada sesi latihan bebas pertama.
Yang bisa menjadi kendala adalah keuangan Manor. Bukan rahasia lagi jika tim asal Inggris itu butuh seorang pay driver demi menunjang operasional mereka untuk balapan F1 musim depan.
Advertisement
Lance Stroll
Lance Stroll
Sebelumnya pebalap ini tak banyak dikenal apalagi disebut-sebut sebagai calon driver F1. Namun, belakangan dia mulai menghiasi media massa.
Dia diberitakan bakal menjadi salah satu pebalap Williams pada F1 musim depan. Namun, hal ini belum dipastikan karena belum ada konfirmasi resmi dari pihak Williams. Jadi bisa saja dia dilirik tim jika nantinya batal mendapatkan kursi di Williams.
Siapa Stroll? Pebalap berusia 17 tahun tersebut musim ini tampil pada ajang F1 European Championship. Dia merupakan pebalap pengembang dari Williams.
Kekurangan Stroll adalah usianya yang masih muda. Selain itu, dia juga dinilai punya kekurangan dalam hal pengalaman. Meski demikian, bukan tak mungkin dia bakal membuat gebrakan jika mendapat kesempatan tampil di F1.
Antonio Giovinazzi
Antonio Giovinazzi
Salah satu pebalap yang fenomenal pada ajang GP2 2016. Turun sebagai rookie, pebalap asal Italia itu kini menjadi kandidat juara GP2 2016.
Pebalap Prema Racing yang disponsori Tim Jagonya Ayam ini, sudah delapan kali merasakan podium pada balapan GP2 2016. Hebatnya lagi, lima di antaranya adalah podium juara.
Wajar bila beberapa media asing mulai mengaitkannya dengan tim besar Italia, Ferrari. Tak sedikit yang menyakini Giovinazzi akan menjadi pebalap andalan Tim Kuda Jingkrak pada masa mendatang.
Sebelum itu terjadi, Ferrari tampaknya akan menggunakan pengaruh mereka pada ajang F1 untuk menempatkan Giovinazzi di salah satu tim papan bawah, bisa saja Sauber.
Kekurangan Giovinazzi hanyalah minimnya pengalaman bersama mobil F1. Namun, jika melihat kiprah pebalap berusia 22 tahun tersebut pada ajang GP2 musim ini, itu tampaknya hal itu bukan menjadi masalah besar.
Advertisement
Sergey Sirotkin
Sergey Sirotkin
Pebalap satu ini merupakan pebalap cadangan tim Sauber F1. Dia dianggap salah satu pebalap yang memiliki potensi luar biasa.
Itu dia tunjukkan pada balapan GP2 musim 2016. Dia sudah tujuh kali naik podium. Dua di antaranya sebagai pemenang.
Meski masih berusia 21 tahun, Sirotkin dinilai sudah memiliki pengalaman yang cukup. Dia juga dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup soal mobil F1.
Sama seperti King, kendala pebalap asal Rusia itu adalah status Sauber yang masih mencari pay driver. Jika tak mampu membawa dana yang dibutuhkan Sauber, bukan tak mungkin Sirotkin tetap jadi pebalap cadangan Sauber musim depan.