Bola.com, Jakarta - Rio Haryanto menyatakan bakal ada kabar baik soal kepastian dirinya berkiprah di ajang F1 musim 2018. Pebalap asal Solo, Jawa Tengah, tersebut mengaku sudah mendapat tawaran dari beberapa tim, salah satunya Manor.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Rio jelas menyadari sedang berpacu dengan waktu. Kursi-kursi kosong di tim-tim F1 perlahan mulai terisi. Kini, tinggal lima tim yang memiliki kursi kosong yang diperebutkan para pebalap yang belum terikat kontrak, salah satunya Rio Haryanto. Lima tim yang dimaksud adalah Haas, Manor, Sauber, Force India, dan Renault.
Renault, Force India, dan Haas tinggal mencari masing-masing satu pebalap untuk mendampingi Nico Hulkenberg, Sergio Perez, dan Romain Grosjean. Sedangkan dua kursi utama milik Sauber dan Manor sama-sama masih kosong.
Manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett, mengaku sedang bernegosiasi dengan sejumlah sponsor untuk mendukung sang pebalap untuk musim depan. Jika menilik kabar-kabar yang berembus seputar pergerakan pebalap untuk musim depan, bisa dibilang peluang paling realistis untuk Rio bakal mengerucut pada dua tim, yaitu Sauber dan Manor.
Peluang Rio Haryanto untuk bergabung dengan Sauber atau Manor, dinilai lebih menjanjikan dibanding tiga tim lainnya, yaitu Haas, Force India, dan Renault.
Apa alasan bergabung dengan Manor dan Sauber paling realistis bagi Rio Haryanto supaya bisa berkiprah pada F1 musim 2017? Berikut lima alasan versi Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Manor Sudah Menyodorkan Tawaran kepada Rio Haryanto
Direktur Manor Racing, Dave Ryan, dalam wawancara dengan jurnalis Motorsport pada 4 November terang-terangan menyatakan Rio Haryanto layak mendapat kesempatan kembali memperkuat tim yang berbasis di Inggris tersebut.
"Rio Haryanto adalah pebalap berbakat. Dia beberapa kali mengalahkan Pascal (Wehrlein) di babak kualifikasi. Saat balapan, Rio hanya butuh lebih banyak waktu," ujar Ryan.
"Dia pembalap kencang, serta memiliki perasaan yang baik terhadap ban. Seperti yang saya katakan, ia sangat kencang di kualifikasi. Jadi, ia pantas mendapatkan sebuah kesempatan (kembali ke Manor)," imbuh Dave Ryan.
Pada 13 Agustus 2016, ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati bahkan mengakui Manor memang tertarik kembali memakai jasa Rio. Namun, ada syarat yang harus kembali dipenuhi Rio supaya bisa kembali ke kokpit Manor.
"Manor sudah menawari Rio kembali jadi pebalap utama untuk musim 2017, bahkan 2018. Namun, kami tetap harus menyediakan dana seperti pada musim ini," kata Indah.
Advertisement
2
Sauber Belum Ada Tanda-tanda Tetapkan Pebalap Pilihan
Perebutan dua kursi kosong di Sauber sangat terbuka lebar. Tim yang telah diambil alih oleh Longbow Finance S.A sejak Juli 2016 tersebut belum menunjukkan tanda-tanda sudah menetapkan pilihan untuk pebalap musim 2017.
Salah satu rumor yang dikaitkan dengan Sauber sejauh ini adalah pernyataan dari Marcus Ericsson. Pebalap asal Swedia tersebut mengatakan kemungkinan bakal bertahan bersama Sauber pada F1 2017. Sebelumnya, Ericsson sempat dikaitkan dengan Force India. Namun, kemungkinan dia bakal kalah bersaing dengan Ocon, sehingga menyatakan tetap di Sauber jadi pilihan realistis. "Saya kemungkinan bakal bertahan (di Sauber)," ujar Ericsson, seperti dilansir Autosport.
Belum ada konfirmasi atau tanggapan apapun dari Sauber menyangkut pernyataan Ericsson tersebut. Alhasil, kans Rio untuk mengamankan satu dari kursi di Sauber terbuka lebar. Selain itu, jika harus menyerahkan mahar ke Sauber, jumlahnya diyakini tak akan sebesar jika merapat ke Renault, Force India atau Haas.
Selain itu, pengalaman Rio menggeber mobil Manor selama 12 seri bisa menjadi daya tarik bagi Sauber. Apalagi jika Rio berhasil menggaet sponsor, bukan tak mungkin Sauber bakal dengan terbuka menyambut kedatangan putra Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto tersebut.
3
Sauber Penuhi Salah Satu Syarat dari Sponsor Utama Rio
PT Pertamina yang berkomitmen tetap menjadi sponsor utama secara tersirat berharap Rio Haryanto tak lagi bergabung dengan Manor pada musim 2017. Badan Usaha Milik Negara ini meminta Rio mencari tim yang mengerti dan bisa memaksimalkan potensi pebalap Indonesia itu.
Pernyataan Vice President for Corporate Communication PT. Pertamina, Wianda Pusponegoro, tersebut mengisyaratkan BUMN tersebut ingin musim depan Rio bergabung dengan tim yang lebih baik dibanding Manor. Pencarian tim untuk musim 2017 diserahkan sepenuhnya kepada manajemen Rio.
"Pertamina berkomitmen penuh mendukung Rio Haryanto, seperti yang sudah kami lakukan sejak 2010. Namun, kami ingin untuk musim depan Rio bergabung dengan tim yang bisa memahami kualitas Rio. Di F1, kualitas tim sangat berpengaruh pada kualitas pebalap," kata Wianda, pada 13 Agustus.
"Semoga Rio dipertemukan dengan tim yang paham kemampuan dan kapabilitas Rio. Kolaborasi tim yang baik dan talenta Rio tentu akan menghasilkan prestasi yang bagus," kata Wianda.
Force India, Haas, dan Renault tentu saja lebih cocok dengan kriteria yang diinginkan oleh Pertamina. Namun, kans Rio bergabung dengan tiga tim tersebut kurang begitu menjanjikan karena harus bersaing sengit dengan pebalap-pebalap top. Pilihan tersisa pun tinggal Sauber.
Musim ini performa Sauber memang mengecewakan karena menjadi satu-satunya tim yang belum mendulang poin pada F1 2016. Namun, seiring kedatangan pemilik baru, Sauber diprediksi melakukan pembenahan besar-besaran untuk musim depan. Peluang yang layak dicoba oleh Rio Haryanto, kan?
Advertisement
4
Budget untuk Gabung Sauber atau Manor Paling Rendah
Rio Haryanto tampaknya kembali butuh sponsor untuk mendukung berkiprah di ajang F1 2017. Jika menganalisis lima tim yang tersisa, paling realistis tentu saja mendekat ke Manor atau Sauber. Kedua tim juga mengisyaratkan siap menerima pay driver, sedangkan Renault mengaku tak tertarik menggunakan jasa pay driver.
Dana yang harus dibawa Rio (dalam bentuk sponsor) jika ingin bergabung ke Renault, Force India, maupun Haas diyakini bakal besar. Kualitas tiga tim tersebut masih lebih unggul dibandingkan Manor maupun Sauber. Jadi, jika ingin memilih tim dengan budget rendah jawabannya adalah Manor atau Sauber.
Pada F1 2016, Rio Haryanto harus menyetor dana senilai 15 juta euro untuk bisa membalap semusim penuh bersama Manor. Sayangnya, Rio hanya mampu menyerahkan 8 juta euro, sehingga petualangnya di F1 terputus di tengah musim. Untuk musim depan, dana yang mungkin bisa menggaransi posisi Rio di Manor atau Sauber nominalnya tak akan jauh dari 15 juta euro, seperti yang disyaratkan Manor untuk musim ini.
5
Rio Tak Masuk Daftar Pebalap Incaran Force India
Rumor yang beredar menyebut Force India kemungkinan bakal memilih Esteban Ocon sebagai pendamping Sergio Perez pada musim depan. Ocon menjadi salah satu pebalap yang diincar Force India, selain Pascal Wehrlein, Jolyon Palmer, dan Felipe Nasr. Nama Rio hampir tak pernah dikait-kaitkan secara gamblang dengan tim ini.
Bos Foce India, Vijay Mallya, dikabarkan telah menggelar pertemuan pada pekan lalu untuk membahas siapa di antara empat pebalap itu yang layak digaet. Setelah melalui diskusi alot, Force India dikabarkan menempatkan Ocon (saat ini pebalap Manor) sebagai kandidat utama.
Force India dikabarkan tinggal merampungkan detail-detail terutama menyangkut gaji sebelum mengumumkan nama pebalap yang diplot menggantikan Nico Hulkenberg.
Dari perkembangan terkini inilah bisa dibilang kans Rio Haryanto untuk bergabung dengan Force India sangat kecil atau hampir tertutup.
Advertisement
6
Persaingan Merebut Kursi Haas dan Renault Berat
Haas dan Renault memang masih memiliki masing-masing satu kursi kursi kosong untuk F1 2017. Namun, jika ingin mengamankan kursi milik salah satu dari dua tim tersebut, Rio Haryanto harus menghadapi persaingan sengit dengan pebalap-pebalap lain.
Untuk bisa mendampingi Romain Grosjean di Haas, Rio Haryanto harus bersaing dengan Felipe Nasr, Kevin Magnussen, dan Antonio Giovinazzi (pebalap GP2). Di antara tiga nama tersebut, Nasr dan Magnussen jadi penghalang terbesar Rio. Felipe Nasr memang belum mendulang poin pada F1 musim ini, namun disebut-sebut punya dukungan finansial yang kuat. Adapun Kevin Magnussen meraup tujuh poin bersama Renault pada musim ini dan punya pengalaman tiga musim berkiprah di F1.
Sementara itu, Rio harus bersaing dengan Kevin Magnussen dan Jolyon Palmer untuk bisa mendampingi Nico Hulkenberg di Renault pada musim depan. Nama Esteban Ocon sempat disebut-sebut, namun kemungkinan sang pebalap bakal merapat ke Force India.
Yang diyakini membuat peluang Rio Haryanto semakin berat adalah pernyataan team principal Renault, Frederic Vasseur, yang mengaku tak mencari seorang pay driver.
Meski demikian, bukan berarti Rio tak bisa membuat kejutan dengan bergabung bersama Renault. Sebab, Vasseur mengaku timnya mencari pebalap yang punya performa hebat dan cocok dengan proyek tim. Jadi, mampukah Rio Haryanto membuat kejutan bagi publik Indonesia?