Bola.com, Sao Paulo - Pebalap Sauber, Felipe Nasr, dikabarkan bakal ditinggal sponsor pada F1 2017. Kabar tersebut sedikit memberikan angin segar buat pebalap Indonesia, Rio Haryanto.
Nasr merupakan salah satu rival Rio dalam memperebutkan kursi musim depan selain Marcus Ericsson, Esteban Gutierrez, dan Pascal Wehrlein. Kelima pebalap tersebut bersaing mendapatkan kursi di salah satu dari dua tim yang sampai saat ini belum mengumumkan komposisi pebalap untuk tahun depan, yaitu Sauber dan Manor.
Advertisement
Baca Juga
Bicara dukungan sponsor, Nasr sebenarnya lebih unggul daripada Rio. Nasr punya sponsor kakap, yaitu Banco do Brasil, yang musim ini menggelontorkan 50 juta real Brasil atau sekitar Rp 197 miliar kepada Sauber.
Di sisi lain, Rio belum mendapatkan sponsor. Manajemen Rio mengatakan sebenarnya banyak perusahaan yang ingin mendukung Rio, tapi sampai saat ini belum ada yang konkret. Baru Pertamina yang berkomitmen mendukung Rio dengan nilai yang masih dirahasiakan.
Tahun ini, Pertamina memberi dukungan kepada Rio sebesar 5 juta euro (Rp 70 miliar). Belakangan sempat muncul isu Pertamina ingin menambah dukungan, tapi belum ada konfirmasi dari perusahaan minyak pelat merah itu.
Saat pencarian sponsor masih jalan di tempat, Rio mendapat informasi yang sedikit melegakan. Nasr terancam terlempar dari F1.
Surat kabar Brasil Folha de Sao Paulo edisi Minggu (20/11/2016) mengabarkan sponsor Nasr, Banco do Brasil, memberi sinyal tak akan memperpanjang kontrak sponsorship dengan Sauber atau berinvestasi ke tim lain.
Banco do Brasil baru saja melakukan reshuffle di tingkat manajerial. Manajemen baru bank tersebut ingin mengurangi investasi global lewat Nasr di F1 karena Brasil sedang diguncang krisis ekonomi.
Ketimbang berinvestasi di F1, Banco do Brasil lebih memilih berinvestasi di olahraga populer lain di Brasil, yaitu voli, yang nilainya lebih kecil tapi memberikan keuntungan yang tak kalah besar dari F1. Artinya, Nasr bukan lagi jadi prioritas perusahaan.
"Banco do Brasil mengakui talenta Nasr dan bangga bisa menjadi sponsornya untuk berkompetisi di F1. Namun, situasi saat ini memaksa kami memperketat pengeluaran termasuk dengan meninjau ulang investasi di F1," kata Banco do Brasil.
Jika benar ditinggal sponsor, nasib Nasr benar-benar tragis. Padahal Nasr baru saja mempersembahkan dua poin buat Sauber hasil finis kesembilan pada GP Brasil. Berkat poin dari Nasr, Sauber kini duduk di posisi ke-10 klasemen pabrikan dan menurut Sky Sports berpotensi mendapat hadiah uang sebesar 30 juta dolar AS (Rp 401 miliar).
Apabila Nasr terlempar, grid F1 pada 2017 untuk pertama kali tak memiliki pebalap Brasil sejak 1970. Bahkan, Brasil bisa benar-benar menghilang dari lomba jet darat karena status GP Brasil juga terancam dicoret dari kalender musim depan. Meski sedang dalam kondisi yang kurang menguntungkan, juru bicara Nasr, Steve Robertson, masih percaya kliennya bakal bertahan di F1.
Sementara itu, Bos Sauber Monisha Kaltenborn mengatakan timnya akan mengumumkan pebalap setelah musim ini berakhir.
Dengan situasi terkini yang melilit Felipe Nasr, Marcus Ericsson jadi kandidat terkuat peraih kursi Sauber. Peluang Esteban Gutierrez dan Rio Haryanto masih 50-50. Pertamina memang berharap Rio bergabung dengan tim selain Manor dan pilihannya tinggal Sauber. Namun, dia harus mendapatkan sponsor terlebih dahulu jika ingin bersaing. Satu nama lain, Pascal Wehrlein, mungkin tetap di Manor.