Sukses


4 Produksi Supercar Khusus Trek Balap, Termasuk Ferrari-McLaren

Bola.com, Jakarta - Ferrari, McLaren, Pagani Zonda, dan Aston Martin memang dikenal sebagai produsen mobil dengan kecepatan tinggi. Keempat manufaktur ini kerap meluncurkan mobil jalan raya dengan spesifikasi dan perlengkapan khusus untuk menghadapi lintasan balap.

Tentunya, mobil ini diproduksi dengan edisi terbatas dengan bobot yang lebih ringan dan minim fitur hiburan maupun kenyamanan. Itu kenapa jenis mobil sport ini disebut sebagai supercar.

Mengambil mobil versi produksi jalan raya sebagai basis, supercar biasanya mengalami sedikit penyesuaian agar siap menaklukkan trek balap.

Untuk supercar, konsumen yang menjadi target tentu orang kalangan atas. Biasanya, mereka menjadikan balap sebagai hobi.

Penasaran dengan mobil-mobil super kencang khusus trek apa saja yang bisa dimiliki oleh konsumen biasa non-pebalap? Berikut empat supercar yang diproduksi Ferrari, McLaren, Pagani Zonda, dan Aston Martin:

 

McLaren P1 GTR

McLaren P1 GTR. (Istimewa)

Mobil McLaren P1 GTR merupakan versi spesifikasi khusus trek balap dari hypercar McLaren P1 yang merupakan mobil legal jalanan. McLaren P1 GTR jelas memiliki tenaga lebih besar dari P1 standar, dan memiliki aerodinamika yang lebih agresif.

Jika mobil McLaren P1 standar menghasilkan tenaga puncak gabungan sebesar 904 hp, maka mobil McLaren P1 GTR memiliki tenaga puncak hingga 986 hp.

Selain itu, mobil ini juga didukung ban slick Pirelli yang membalut pelek 19 inci, peningkatan downforce hingga 10 persen, dan diet bobot 50 kg. McLaren P1 GTR juga menggunakan sayap belakang yang lebih tinggi, trek roda depan lebih lebar, suspensi lebih rendah, dan sejumlah serat karbon untuk pengganti beberapa bagian pada bodi.

Seperti yang sudah dibahas di atas, jumlah produksi supercar sangat terbatas. Untuk P1 GTR McLaren hanya memproduksi 45 unit saja.

Untuk memiliki P1 GTR, konsumen harus menjadi pembeli P1 terlebih dahulu. Lalu mereka harus menyiapkan uang sebesar 3 juta dollar AS untuk bisa menikmati P1 GTR di lintasan balap.

 

Pagani Zonda R

Pagani Zonda R. (Istimewa)

Pagani Zonda R juga termasuk salah satu mobil trek balap edisi terbatas yang dikembangkan dari produk legal jalanan Pagani Zonda. Sedikit berbeda dari McLaren dan Ferrari, Zonda tampil lebih kecil dan kental aura balapnya.

Bahkan untuk mendukung performa kencangnya, seluruh bodi Zonda terdiri dari material serat karbon.

Jantung mekanisnya menggunakan mesin V12 6.0 liter dari Mercedes-AMG yang telah disetel ulang. Dapur pacu tersebut menyemburkan tenaga maksimal hingga 750 hp dan torsi puncak 710 Nm. Penyalur tenaga digunakan transmisi sequential 6-speed yang mengirimkannya ke roda belakang.

Mesin tersebut terpasang pada rangka monokok yang terbuat dari carbon-titanium. Tentunya hal itu membuat mobil sangat ringan dan menawarkan tingkat kekakuan lebih tinggi. Dengan bobot kering 1,070 kg, Zonda R menghasilkan rasio tenaga bobot hingga 701 hp per ton.

Dengan gabung angka tersebut dan balutan karet ban Pirelli P Zero, Zonda R bisa melesat 100 km/jam hanya dalam waktu 2,7 detik setelah dijalankan. Rem Brembo karbon keramik dipercayakan untuk deselerasi mobil ini.

Untuk harga, Pagani Zonda R lebih murah ketimbang McLaren P1 GTR, yaitu 2,87 juta dollar AS.

 

Aston Martin Vulcan 

Aston Martin Vulcan. (Istimewa)

Manufaktur asal Britania Raya, Aston Martin mengikuti strategi yang dilakukan McLaren dan Ferrari. Mereka menyadari ada pasar yang siap menampung ketika menawarkan mobil edisi terbatas dengan spesifikasi khusus trek balap.

Mereka pun kemudian melahirkan hypercar Aston Martin Vulcan. Seperti pada kebanyakan mobil khusus trek balap, Aston Martin Vulcan dibangun dengan bodi sepenuhnya serat karbon serta disokong rangka monokok karbon, magnesium torque tube, carbon driveshaft, dan rem keramik karbon lansiran Brembo.

Tak seperti supercar lainnya yang sudah menapaki jalur hybrid, Vulcan masih menggunakan mesin naturally aspirated. Mesin ini memiliki kapasitas yang sangat besar, tanpa turbocharger maupun supercharger. Jantung mekanis V12, 7.0 liternya menyemburkan tenaga hingga 820 hp pada 7.750 rpm dan torsi puncak 780 Nm pada 6.500 rpm.

Untuk akselerasi 0-100 km/jam, mobil Aston Martin Vulcan hanya membutuhkan waktu 3 detik saja.

Dengan transmisi gearbox sequential 6-speed yang dipasangkan di belakang, keseimbangan mobbil ini diyakini lebih baik. Moder berkendaranya pun unik, dengan urutan yang menyesuaikan output. Ada Mach 1 dengan daya 550 hp, Mach 2 mencapai 675 hp, dan Mach 3 merupakan mode terbuas dengan 820 hp nya.

Mobil Aston Martin jenis Vulcan hanya diproduksi sebanyak 24 unit. Untuk mendapatkan mobil ini, konsumen perlu menyiapkan dana sekitar 2,3 juta dollar AS. Harga ini sudah termasuk dengan pelatihan dan tim pendukung ketika konsumen membawanya ke trek balap.

 

Ferrari FXX K

Ferrari FXX K. (Istimewa)

Mobil Ferri jenis FXX sudah diluncurkan sejak 10 tahun lalu. Mobil versi trek dari salah satu model kebanggan Ferrari tersebut terus muncul hingga saat ini.

FXX pertama kali hadir menggunakan basis Ferrari Enzo. Namun, untuk model terbarunya, FXX K, dibangun dengan dasar Ferrari LaFerrari.

Sebenarnya, penampilan FXX K dengan LaFerrari nyaris mirip. Perbedaannya hanya terletak pada lampu LED di depan dan belakang, sisanya merupakan paket aerodinamika. Namun, Ferrari mengklaim FXX K memiliki downforce lebih besar hingga 50 persen dari LaFerrari pada mode "low-drag".

Ferrari FXX K menggunakan mesin V12 6.3 liter, jenis yang sama dengan LaFerrari. Hanya saja, pada FXX K tenaga yang dihasilkan lebih besar, yaitu 1036 hp, dan torsinya mencapai 900 Nm.

Mesin tersebut dibantu booster elektrik KERS (FXX KERS). Ketika dipisahkan, mesin pembakarannya menghasilkan 848 hp dan motor elektriknya menyumbang 188 hp (27 hp lebih besar dibanding LaFerrari).

Ferrari hanya menyiapkan 40 unit FXX K. Meski harganya mencapai 3 juta dollar AS, semua unit sudah ludes terjual

Seperti pada P1 GTR, konsumen yang memiliki Ferrari FXX K juga mendapat satu tim pendukung sendiri saat konsumen memutuskan membawa lari FXX K di trek balap. Hanya saja, dalam waktu dua tahun, paket dukungan tersebut akan habis dan konsumen diharuskan membayar biaya ekstensi waktunya.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer