Bola.com, Bogor - Tim ganda putri Pelatnas Cipayung mengadakan sesi sharing alias berbagi saat acara Gathering di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/1/2017). Pada sesi ini tiap atlet boleh mencurahkan isi hati selama bergabung dengan tim ganda putri pelatnas, termasuk ganda putri senior
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
.
Advertisement
Baca Juga
Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari berbagi pengalaman dan memberi masukan kepada junior-junior mereka. Suasana menjadi mengharu biru tatkala Nitya menitikkan air mata saat menceritakan perjuangannya dan Greysia menjadi ganda putri papan atas. Setelahnya, Greysia menghampiri Nitya dan merangkul pasangan mainnya tersebut.
“Saya dan kak Ge (Greysia) yang sudah tidak muda lagi, tetapi kami masih punya semangat tinggi untuk berprestasi, jadi kalian yang muda-muda harusnya lebih semangat lagi,” kata Nitya di hadapan tim ganda putri, seperti dilansir situs resmi PBSI.
merupakan ganda putri terbaik yang dimiliki Indonesia. Sayangnya, untuk sementara mereka harus berpisah karena Nitya sedang memulihkan diri setelah menjalani operasi lutut. Selama Nitya menepi, Greysia berduet dengan Rosyita Eka Putri Sari.
“Kak Nitya dan Kak Greysia memang menjadi panutan buat kami, mereka menjadi contoh yang baik untuk kami karena semangat mereka luar biasa,” ujar pemain termuda di pelatnas, Febriana Dwipuji Kusuma.
Awalnya pemain masih malu-malu mengutarakan pendapat mereka pada sesi ini. Tetapi, perlahan mereka akhirnya mau buka-bukaan, baik kepada pelatih, senior, junior ataupun pasangan main.
Buat pelatih, acara ini menjadi sarana untuk mengetahui kondisi tim ganda putri, sehingga bisa mengambil langkah lanjutan yang paling tepat.
“Saya senang banget ya ada sesi seperti ini, apalagi buat pemain baru seperti saya. Semalam jadi bisa mengeluarkan unek-unek, soalnya disuruh pelatih juga, jadi mau tidak mau harus diungkapkan,” kata Febriana.
“Memang saya orangnya enggak enakan. Saya suka minta maaf terus sama pasangan kalau mainnya lagi jelek. Tetapi saya tidak bisa marah kalau pasangan saya main jelek, karena saya kalau marah malah enggak bisa main,” imbuh atlet kelahiran 19 Februari 2001 ini.
Pada hari kedua gathering, tim ganda putri mengikuti program latihan fisik berupa lari keliling desa dan air terjun di sekitar villa. Selain itu, tim ganda putri hari ini juga akan mengikuti sejumlah permainan dengan esensi berbeda dibanding sebelumnya.