Bola.com, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, menyatakan para pemain tunggal putra Pelatnas PBSI Cipayung bakal diprioritaskan turun di turnamen level grand prix dan grand prix gold. Langkah ini diambil demi mendongkrak ranking serta kepercayaan diri para pemain tunggal putra.
Advertisement
Baca Juga
Prestasi sektor tunggal putra sepanjang 2016 tak menunjukkan grafik menggemberikan. Tak ada satu pun pemain tunggal putra Indonesia yang menempati posisi 20 besar pada pengujung tahun 2016.
Pemain pelatnas dengan ranking terbaik adalah Jonatan Christie yang bercokol di peringkat 22. Pemain lain malah terpuruk, bahkan gagal menembus ranking 30 besar. Ihsan Maulana Mustofa hanya menempati peringkat ke-39, sedangkan Anthony Sinisuka Ginting tepat satu trap di bawahnya, yaitu ranking 40.
"Pengiriman pemain ke turnamen pada tahun ini akan dilakukan dengan tujuan utama untuk meningkatkan ranking pemain. Jadi saat memilih pemain ke tiap-tiap turnamen jelas tujuannya apa," kata Susy, saat ditemui wartawan setelah pelatikan pengurus PP PBSI periode 2016-2020 di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
"Pemain yang belum mampu turun di level super series, akan diprioritaskan tampil di level grand prix terlebih dahulu. Yang penting pemain-pemain ini bisa juara dulu untuk meningkatkan ranking," sambung pebulutangkis peraih medali emas di ajang Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Susy berharap para pemain tersebut bakal lebih percaya diri jika berhasil menjuarai turnamen-turnamen GP. Setelah lebih matang dan siap, barulah mereka lebih banyak dikirim mengikuti turnamen super series.
"Untuk penentuan turnamen-turnamen yang akan diikuti masing-masing pemain tentu berdasar dari hasil diskusi antara pelatih dan pemain. Pelatih yang jadi playmaker. Kami berharap pada tahun ini ada pemain tunggal putra yang menembus ranking 10 besar dunia," beber Susy.
"Meskipun pelatih jadi playmaker, pemain juga harus ditanya bagaimana komitmen mereka untuk mau maju," tegas Susy Susanti.