Bola.com, Jakarta - Merayakan Tahun Baru Imlek sudah menjadi tradisi yang melekat di keluarga pebulutangkis andalan Indonesia, Debby Susanto. Tradisi itu pun dipertahankan meskipun kini Debby tak selalu bisa berkumpul bersama keluarga besar di Palembang saat Tahun Baru Imlek.
Advertisement
Baca Juga
Tahun ini, Debby juga bakal merayakan Tahun Baru Imlek 2017, Sabtu (28/1/2017), jauh dari keluarganya di Palembang. Dia harus melewatkan keramaian dan kemeriahan acara kumpul bersama saudara-saudaranya karena tidak mendapat jatah libur yang panjang di Pelatnas Cipayung.
"Kalau kali ini paling merayakan di Jakarta, tidak mungkin di Palembang karena saya tidak libur. Di Jakarta kan cuma ada saya dan adik, jadi kami merayakan Tahun Baru Imlek di rumah nenek di Jakarta," beber Debby saat ditemui Bola.com setelah acara Penghargaan Atlet Muda Berprestasi PB Djarum 2017 di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
"Bedanya cuma lebih sepi saja. Di Palembang kan ada Papa, Mama, adik lain, dan saudara-saudara, jadi lebih ramai," kata pemain spesialis ganda ganda campuran bersama Praveen Jordan tersebut.
Debby mengatakan keluarganya selalu merayakan Tahun Baru Imlek dengan sederhana. Pemain yang berusia 27 tahun tersebut juga jarang membeli baju baru maupun barang-barang anyar khusus untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Bahkan tak ada makanan khusus yang harus disediakan pada momen istimewa tersebut. "Paling pagi kami beribadah bareng, terus kumpul dan makan sama keluarga. Sudah begitu saja, tak ada perayaan yang signifikan dibanding hari-hari biasa," urai Debby.
"Makanan juga tak ada yang spesial, paling cuma kue keranjang yang jadi khas Imlek. Yang lainnya makanan biasa saja," sambung pemain yang tahun lalu meraih gelar juara All England bersama Praveen Jordan tersebut.
Lalu, apa kenangan perayaan Tahun Baru Imlek yang paling berkesan bagi Debby? Ternyata, merayakan Tahun Baru Imlek di Palembang selalu mengesankan bagi Debby.
"Yang paling berkesan pas dapat angpao pertama kali. Pas benar-benar ngerti angpao ya saat duduk di bangku SD. Itu kali pertama kalinya dapat uang gede. Saya langsung buka tabungan waktu itu. Tak pengin beli apa-apa karena saya memang tak terlalu suka berbelanja," kenang Debby.
Meski sudah berusia 27 tahun dan telah memiliki penghasilan sendiri, sampai sekarang Debby masih menerima angpao. Menurut tradisi Tionghoa, seseorang baru bisa memberi angpao ketika sudah menikah.
"Saya kan belum boleh memberi angpao. Makanya jadi keuntungan khusus, karena masih terima angpao," kata Debby Susanto sembari tertawa lebar.