Bola.com, Jakarta - Berprestasi di lintasan balap dan memiliki peluang untuk tampil di F1 tak membuat Presley Martono melupakan pendidikan. Pebalap berusia 16 tahun itu memilih untuk tetap fokus sekolah dan menyelesaikan pendidikannya.
"Papa selalu menekankan saya untuk selesai sekolah dulu baru setelah itu memutuskan mau berkarier di bidang akademis atau lanjut membalap. Passion saya cukup besar di dunia ini, tapi saya harus menyelesaikan pendidikan dulu, itu yang terpenting saat ini," ujar Presley dalam wawancara eksklusif dengan Bola.com, Senin (13/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
Presley sebetulnya tak pernah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pebalap. Berawal dari menemani sang ayah, Perry Martono, yang memiliki hobi membalap di Sirkuit Sentul, siswa kelas 12 British School tersebut kemudian tertarik untuk mencoba membalap. Gokart menjadi ajang pertama yang diikuti Presley.
"Awalnya tidak punya keinginan untuk menjadi pebalap. Dulu papa suka ikut balapan untuk hobi di Sentul dan saya sering ikut menemani. Suatu hari papa nawarin buat coba balap dan akhirnya coba-coba ikut gokart," ujar Presley yang mengaku memiliki gaya membalap mirip Max Verstappen.
Berawal dari coba-coba, Presley justru berprestasi di gokart dan sempat menjuarai beberapa kejuaraan nasional dan internasional. Setelah cukup sukses di gokart, Presley kemudian mencoba mobil formula dengan turun di ajang balap Formula 4 South East Asia Championship 2016-2017.
Di luar dugaan, Presley langsung berprestasi pada ajang F4/SEA 2016-2017. Dia total meraih sembilan kemenangan dan 23 kali naik podium dari 36 balapan yang digelar dalam enam seri di empat negara. Presley kemudian menjadi juara umum dengan mengalahkan dua rivalnya, Faine Kahia (Selandia Baru) dan Akash Gowda (India).
"Jujur, saya tak pernah menyangka bisa jadi juara di F4 SEA. Saya tak pernah tahu berapa nilai saya dan ketika gala award baru tahu kalau saya menjadi juara umum," ujar Presley.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mimpi ke F1
Impian Tampil di F1
Usai menjadi juara Formula 4 South East Asia 2016-2017, Presley memang diproyeksikan untuk naik kelas ke F3 Eropa. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan tim mana yang akan diperkuat Presley musim depan.
Sebelum tampil di F3, Presley bakal mengikuti ajang MRF Challenge 2016, di Chennai, India, 19 Februari 2017. Kapasitas mobil yang digunakan pada MRF Challenge 2016 disebut Presley sama dengan mobil F3.
"Di MRF nanti bakal jadi ajang pemanasan sebelum nantinya tampil di ajang F3. Kapasitas mobil yang digunakan di MRF sama dengan F3, jadi saya bisa membiasakan diri terlebih dahulu dengan mobil F3," kata Presley.
Tak bisa dipungkiri, Presley memiliki impian untuk bisa tampil di ajang F1 suatu saat nanti. Namun, Presley mengaku tak ingin terburu-buru dan menikmati proses menuju F1.
"Untuk tujuan akhir pasti ingin tampil di F1. Tapi saya tahu jalan menuju ke sana itu tidak mudah. Sebisa mungkin saya ingin menikmati proses dan menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu karena itu yang paling penting saat ini," tutur pebalap yang mencintai olah raga basket itu.
Berkaca dari pengalaman seniornya, Rio Haryanto, yang sudah lebih dulu tampil di F1 2016 bersama Manor Racing, Presley ingin persiapan yang lebih matang terutama di sektor finansial.
"Saya tahu F1 itu bukan balapan yang murah. Saya masih menggunakan uang pribadi di F4 dan belum ada sponsor yang benar-benar mendukung dalam urusan finansial. Jika ingin tampil di F1, tentu saya harus menyiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk uang," ujar Presley.
Jika memiliki kesempatan untuk tampil di F1, Presley menyebut bakal mengikuti jejak pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, yang bisa berprestasi di lintasan, tapi juga bisa memiliki kehidupan seperti seorang superstar.
"Bagi saya Lewis Hamilton itu seperti role model. Dia bisa tetap fokus di balapan dan berprestasi, tapi juga bisa senang-senang di luar lintasan dan hal itu sama sekali tidak mempengaruhi performanya," kata Presley Martono.
Advertisement