Bola.com, Jakarta - Balapan Formula 1 atau F1 adalah olahraga mahal. Hal ini wajar karena semua teknologi canggih yang bisa dicurahkan oleh otak manusia di bidang otomotif seolah tercurah ke balapan ini, dan menghasilkan mobil yang kencang, bisa diandalkan, dan aman.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini sudah berlangsung sejak F1 pertama kali diadakan pada era 1950-an. Saat itu F1 adalah balapan prestisius yang mengandalkan kekuatan mobil dan kemampuan pembalap untuk bisa merajai sebuah event. Pernah menang di balapan F1 akan mendongkrak nilai sebuah merek mobil, dan biasanya akan menjadikan merek tersebut legendaris.
Namun apakah semua mobil F1 memang kegendaris? Tidak juga. Kami coba sarikan beberapa mobil yang memang layak menyandang gelar The Legend. Tidak hanya karena pernah menang, tapi mobil tersebut juga dilengkapi dengan berbagai inovasi dan keunikan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tyrrell P34
Tyrrell P34
Mobil ini memang tidak terlalu berprestasi. Namun, dengan empat roda di depan membuat Tyrrel P34 tampak unik dan begitu melekat di hati penggemar F1. Mobil yang juga dijuluki the six wheeler (enam roda) ini hanya mencatatkan satu kemenangan dari 30 kali balapan antara 1976-1977.
Meski demikian, di tangan Jody Scheckter dan Patrick Depailler mobil ini sukses menghasilkan podium satu dan dua di GP Swedia. Tahun berikutnya, dengan beragam modifikasi yagn seharusnya membuat mobil ini lebih kencang, malah gagal menyumbangkan hasil yang siginifikan. Kiprah mobil Tyrell P34 malah terhenti pada tahun tersebut.
Advertisement
McLaren MP4/4
McLaren MP4/4
Kemunculan mobil McLaren MP4/4 diprediksi membuat balapan F1 menjadi lebih menarik. Dengan warna merah-putih, pada musim balap 1986, mobil ini berhasil meraih 15 kemenangan di tangan dua legenda balap Alain Prost dan Ayrton Senna.
Senna akhirnya menjadi juara dunia dengan selisih 3 poin atas Prost, dengan diiringi rivalitas tinggi di antara kedua pembalap tersebut. Mesin V6 turbo MP4/4 yang dibuat oleh Honda menjadi salah satu sistem penggerak yang disegani oleh lawannya, dan dimanfaatkan betul oleh Prost-Senna.
Williams FW14
Williams FW14
Mungkin inilah mobil F1 pertama yang mengusung segudang teknologi canggih. Pada 1991 hingga 1992, Williams menggunakan mobil FW14 dan menuai 17 kemenangan dari 32 seri. Teknologi yang diusung Williams FW14 mulai dari transmisi semi otomatis, kontrol traksi, hingga suspensi aktif yang membuat mobil begitu beringas saat melahap tikungan.
Tahun 1992 menjadi kenangan yang paling manis bagi tim Williams karena pembalap mereka, Nigel Mansell, sukses meraih juara dunia dengan mobil ini. Namun, Ayrton Senna mencibir mobil ini karena teknologi dinilai menumpulkan skill sang pembalap.
Advertisement
Lotus 72
Lotus 72
Inilah mobil yang memicu perang desain di balapan F1. Didesain oleh Collin Chapman yang berkepribadian inovatif, Lotus 72 kemudian hampir meraih gelar juara dunia pembalap pada 1970 (Jochen Rindt).
Dikatakan hampir karena Rindt yang mendominasi pada musim tersebut tewas saat kualifikasi di Monza, meski berkat jerih payahnya Lotus memenangi juara konstruktor. Pada 1972, Emerson Fitipaldi sukses meraih apa yang diimpikan Chapman: gelar juara dunia pembalap dan konstruktor.
Apa yang dilakukan Chapman pada mobil ini benar-benar merevolusi desain mobil F1, yang akhirnya memandang bentuk adalah hal yang penting. Sebagai contoh, Lotus 72 hadir dengan bentuk streamline, posisi radiator di pinggir (sidepod) dan bukan di depan, serta saluran udara di atas kepala pembalap. Posisi mesin dan geometri suspensi juga menjalani revolusi yang signifikan.
Lotus 79
Lotus 79
Sekali lagi, Collin Chapman melakukan terobosan. Kali ini ia membuat mata pelaku F1 terbuka dengan perangkat aerodinamika. Lotus 79 adalah mobil F1 pertama yang memanfaatkan ground effect. Seperti yang sudah diketahui, aerodinamika membuat mobil tertanam ke aspal, atau terbang tidak terkendali.
Chapman dan timnya sukses memanfaatkan dan menyalurkan kevakuman udara di kolong mobil, untuk membantu memberikan daya tekan di roda belakang. Lotus 79 menjalani balapan debut pada musim balap 1978, dan langsung meraih juara konstruktor dan juara dunia pembalap bersama Mario Andretti.
Advertisement
Brabham BT46B
Brabham BT46B
Kalau ada desainer paling nyeleneh mungkin Gordon Muray adalah salah satu orangnya. BT46B, atau yang dikenal juga dengan mobil kipas (fan car) adalah salah satu cara tim Brabham yang dimiliki oleh juragan Bernie (Ecclestone) untuk bersaing di balapan F1.
Mobil ini melakukan balapan debut pada 1978, bersama dengan Lotus 79, dengan kipas yang mendominasi bagian belakang. Brabham menyebut kipas tersebut berfungsi membantu pendinginan, namun efek sampingnya adalah menyedot udara dari bawah mobil, dan menciptakan kevakuman di kolong, persis seperti yang dilakukan Lotus 79.
Sayangnya, mobil ini hanya sekali tampil dengan Niki Lauda di balik kemudi dan menang pada GP Swedia tahun itu. Kemudian tanpa alasan yang jelas Brabham menarik mobil ini dari balapan, padahal FIA (regualator otomotif dunia) menyatakan BT46B legal.
Ferrari F2002
Ferrari F2002
Mungkin inilah mobil F1 Ferrari paling lengkap. Dalam arti selain aerodinamika yang mumpuni, teknologi mesin yang hebat, juga memiliki bobot yang ringan. F2002 memenangkan 15 balapan dari 19 seri di tahun 2002, dengan pembalap Michael Schumacher dan Rubens Barichello.
Titanium, metal yang ringan namun kukuh menjadi bahan untuk membungkus gearbox, desain gearbox yang compact juga memungkinkan engineer untuk lebih leluasa mendesain bagian belakang agar lebih aerodinamis. Jangan lupa, dengan bobot geabox yang ringan, mobil ini memiliki titik pusat gravitasi yang rendah. Alhasil, performa di tikungan sulit dikalahkan.
Â
Advertisement