Bola.com, Melbourne - F1 GP Australia sukses mementaskan awal era baru lomba jet darat. Balapan pembuka musim 2017 di Albert Park, Melbourne, Minggu (26/3/2017), mampu menghadirkan tontonan yang spektakuler.
Advertisement
Baca Juga
Drama sudah muncul bahkan sebelum lampu hijau start menyala. Aksi overtaking brilian dan perang strategi membuat para penggemar lomba jet darat semakin sulit mengedipkan mata saat menyaksikan lomba.
Balapan berjalan ketat. Tak ada lagi dominasi tim tertentu seperti yang terlihat dalam dua musim terakhir. Kesalahan kecil menjadi pembeda.
Mercedes sang juara bertahan muncul sebagai pesakitan. Si raksasa tidur Ferrari memanfaatkan blunder fatal Tim Panah Perak dengan sempurna untuk merebut trofi juara yang sudah lama tak masuk genggaman.
Pusat perhatian tak menjadi monopoli Ferrari. Penampilan impresif beberapa pebalap yang finis di luar posisi lima besar juga layak menjadi sorotan.
Sebaliknya, ada tim dan pebalap unggulan yang melempem. Performa mereka tak sesuai ekspektasi. Mereka pun meninggalkan Negeri Kanguru dengan memendam kekecewaan mendalam.
Siapa yang menjadi pemenang dan pihak mana yang berstatus sebagai pecundang pada F1 GP Australia?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemenang
1. Ferrari
Sulit melihat siapa yang lebih unggul antara Mercedes dan Ferrari pada sesi latihan bebas dan kualifikasi. Namun, dalam lomba terlihat jelas Lewis Hamilton tak bisa menjauh dari Sebastian Vettel. Hamilton sempat unggul sampai 1,8 detik, tapi Vettel mampu memangkas selisih saat ban pebalap asal Inggris itu mulai aus.
Strategi masuk pit lebih awal ketimbang Vettel membuat Hamilton tertahan di belakang Max Verstappen. Situasi itu membantu Vettel untuk mengambil alih pimpinan lomba setelah melakukan pit belakangan. Sejak titik itu, momentum berpindah ke kubu Ferrari. Vettel mampu menuntaskan balapan tanpa cacat hingga akhirnya finis terdepan.
"Kami menjalani balapan yang sangat bagus. Saya sangat senang dengan strategi pit stop tim hari ini. Terima kasih kepada tim karena taktik mereka berjalan sempurna," kata Vettel seperti dikutip dari situs resmi F1.
Ferrari layak meraih kemenangan pertama pada seri pembuka musim sejak 2010. Pertanyaannya, apakah kesuksesan Ferrari di Australia hanya one-hit wonder atau menjadi sinyal penantian puasa gelar Tim Kuda Jingkrak di F1 selama sembilan tahun akan berakhir?
2. Esteban Ocon
Pebalap Force India, Esteban Ocon, meraih poin pertamanya di F1 setelah melakoni pertarungan panjang melawan Fernando Alonso. Alonso tampil luar biasa, tapi Ocon yang memperlihatkan semangat pantang menyerah akhirnya mampu menyalip pebalap McLaren itu lewat manuver berani pada fase akhir lomba.
"Saya senang dengan hasil lomba dan mendapat banyak pelajaran berharga pada balapan pertama dengan tim ini," kata Ocon.
3. Fernando Alonso
Meski gagal finis karena masalah teknis setelah habis-habisan berjuang mempertahankan posisi ke-10 sepanjang lomba, Fernando Alonso tetap puas.
"Mungkin ini adalah balapan terbaik dalam hidup saya. Dengan mobil yang tak kompetitif, kami hampir meraih poin. Apa yang kami perlihatkan sangat mengejutkan, sayang kami tak mampu menuntaskannya," kata Alonso.
4. Antonio Giovinazzi
Antonio Giovinazzi tak tahu bakal membalap di Australia hingga Sabtu (25/3/2017) saat Sauber menunjuk pebalap cadangan Ferrari itu menggantikan Pascal Wehrlein. Meski minim persiapan, Giovinazzi mampu melakoni debut di F1 dengan mulus dan finis ke-12 di depan Stoffel Vandoorne. Giovinazzi tampil tenang dan tak membuat kesalahan.
"Balapan yang bagus dan saya senang dengan performa saya pada hari ini," kata Giovinazzi yang menjadi pebalap Italia pertama yang ikut balapan F1 sejak Jarno Trulli dan Vitantonio Liuzzi pada GP Brasil 2011.
Advertisement
Pecundang
1. Mercedes
Bukan hal yang lazim sebuah tim yang mampu meraih dobel podium justru mendapat penilaian negatif. Namun, jika melihat berbagai keuntungan yang Mercedes miliki, Tim Panah Perak pantas menerima rapor merah.
Lewis Hamilton start dari pole position dan memimpin balapan pada fase awal lomba. Namun, keputusan Mercedes memakai ban ultrasoft lebih awal ketimbang Ferrari berbuah petaka. Ketika keluar pit Hamilton terjebak di belakang Max Verstappen dan pada saat yang sama Valtteri Bottas tak punya kecepatan untuk menandingi duo Ferrari.
Bottas dan sang bos Toto Wolff mengakui Ferrari lebih cepat daripada Mercedes di Albert Park. Kini, sang juara bertahan punya setumpuk pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
2. Red Bull
Red Bull menyadari bakal kesulitan di Melbourne. Namun, Tim Banteng Merah tak membawa update apapun yang bisa mengubah RB13 menjadi mobil super yang fans harapkan dari si jenius Adrian Newey.
Sesi latihan bebas dan kualifikasi tak berjalan mulus bagi Max Verstappen dan Daniel Ricciardo. Jelas terlihat mobil Red Bull memiliki satu kekurangan, yaitu downforce.
Ricciardo mengalami mimpi buruk pada hari perlombaan. Di sisi lain Verstappen sudah berusaha maksimal, tapi dia tak punya kecepatan untuk mengganggu Kimi Raikkonen. Finis kelima jelas bukan hasil yang bagus bagi tim yang berambisi jadi kandidat juara pada tahun ini.
3. Daniel Ricciardo
Fans tuan rumah harus menyaksikan drama mendebarkan dan menelan kekecewaan bahkan sejak sebelum start. Mobil Daniel Ricciardo mogok di trek pada formation lap karena masalah elektrik. Red Bull akhirnya bisa memperbaiki kerusakan pada RB13 dan Ricciardo bisa masuk lintasan saat lomba sudah berlangsung dua lap. Namun, pada pertengahan lomba mobilnya kembali mengalami masalah teknis. Balapan Ricciardo pun berakhir secara tragis.
"Bukan akhir pekan yang saya inginkan. Yang membuat saya lebih frustrasi semua ini terjadi pada balapan kandang saya," kata Ricciardo.
4. Romain Grosjean
Fakta Romain Grosjean harus mengakhiri lomba karena kebocoran air pada mobil di lap 13 menjadi pukulan telak bagi Haas. Pada musim kedua di F1, Haas seolah membenarkan anggapan tahun kedua selalu lebih sulit daripada yang pertama.
Padahal Haas mampu membuat mobil yang sangat kompetitif untuk ukuran tim papan tengah yang masih seumur jagung. Grosjean start keenam dan nyaman berada di posisi ketujuh saat lomba sebelum bencana datang.
Penderitaan Haas bertambah berat setelah Kevin Magnussen yang sempat terlibat insiden dengan Marcus Ericsson pada lap pembuka juga mundur karena suspensi mobilnya rusak. Jelas hari yang pantas dilupakan oleh tim yang tepat setahun lalu melakoni debut istimewa di Melbourne.