Bola.com, Solo - Tim putri Jakarta Pertamina Energi tak terbendung pada laga perdana final four pertama Proliga 2017 di Sritex Arena, Solo, Jumat (7/4/2017). Skuat asuhan Risco Herlambang menghajar Gresik Petrokimia, 3-0 (25-22, 26-24, 28-26).
Advertisement
Baca Juga
Meksi menang telak, Risco justru menganggap kemenangan timnya sebagai keberuntungan. Menurutnya, bermain di lapangan licin membuat performa para pemain tak maksimal. Sang juru taktik menginstruksikan para pemainnya memasang taping di sepatu mereka agar tak terpeleset.
''Lawan kami sebenarnya lapangan licin. Anak-anak tidak bisa bermain maksimal karena kondisi lapangan seperti itu,'' keluh Risco dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Kondisi lapangan licin membuat Risco tak bisa menurunkan skuat terbaik. Salah satu pemainnya, Anna Stepaniuk, menolak diturunkan pada laga itu. Dia memahami penolakan itu karena pemain asal Ukraina tersebut dalam persiapan menuju Timnas. Posisi Anna lantas digantikan oleh sang kapten, Novia Andriyanti.
''Jadi sangat riskan kalau tetap bermain dan kemungkinan malah cedera. Saya memahami penolakan itu. Padahal ciri khas dia saat spike harus dengan awalan,'' ujar dia.
Pelatih Gresik Petrokimia, Li Huanning, mengakui keunggulan tim lawan. Dia mengatkan beberapa kali spike dan receive yang dilancarkan pemain Jakarta Pertamina tidak dapat diantisipasi oleh skuatnya dengan baik.
Selain itu, lanjut dia, performa para pemain juga tidak seagresif laga-laga berikutnya, ditambah penampilan tosser, Tisya Amalia, jauh di bawah performa terbaik. Pemain pengganti Tisya, Badrina Alfi, juga tak memuaskan mengingat postur tubuhnya terlalu pendek untuk ukuran tosser.
''Pengalaman anak-anak masih kalah dari Pertamina. Kami akan evaluasi lagi sektor tosser kami,'' tukas pelatih asal China tersebut mengungkapkan rencana timnya menghadapi laga berikutnya pada final four Proliga 2017.