Bola.com, Jakarta - Pengamat basket Indonesia, Eko Widodo, berharap CLS Knights Surabaya dan operator Indonesia Basketball League (IBL) menemukan solusi terbaik soal regulasi baru status kepemilikan klub. Eko menilai segala keputusan finalnya nanti akan memiliki resiko tersendiri.
Advertisement
Baca Juga
CLS Knights memutuskan untuk mundur dari ajang IBL 2017-2018. Keputusan tersebut diambil karena kepemilikan CLS Knights berbenturan dengan regulasi baru IBL.
Seperti diketahui, operator liga mewajibkan klub memiliki badan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT). Sedangkan CLS Knights saat ini merupakan klub yang dimiliki yayasan dan sudah bertahun-tahun berbentuk.
"Posisinya tidak ada yang salah. CLS Knights sudah lama terbentuk jauh sebelum IBL ada dan buktinya mereka tetap konsisten sampai sekarang. Itu merupakan hak mereka untuk tetap berstatus yayasan meski terbentur dengan regulasi tersebut," kata Eko ketika dihubungi Bola.com, Jumat (28/7/2017).
"Adapun soal regulasi klub harus berbadan hukum berupa PT juga tujuannya kan bagus agar kepemilikan klub jelas. Oleh sebab itu, baik CLS dan operator IBL harus menemukan solusi terbaik," ucap Eko.
CLS Knights dan IBL dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada Sabtu (28/7/2017) untuk membahas hal tersebut. Eko mengatakan hal ini akan berpengaruh pada pemain.
"Semua keputusan nantinya ada resiko tersendiri. Untuk CLS Knights mungkin para pemainnya tidak bisa punya kejelasan, dan untuk IBL nantinya bermuara pada prestasi tim nasional basket yang tak bisa diperkuat pemain-pemain CLS," ujar Eko.